Kompas TV internasional kompas dunia

Trump Mulai Pemecatan Massal Pegawai Voice of America, Kerap Dituduh Sebarkan Propaganda Radikal

Kompas.tv - 17 Maret 2025, 16:38 WIB
trump-mulai-pemecatan-massal-pegawai-voice-of-america-kerap-dituduh-sebarkan-propaganda-radikal
Plat kantor Voice of America. (Sumber: AP Photo/Andrew Harnik, File)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memulai pemecatan massal pegawai media Voice of America (VOA).

Pemecatan massal pegawai VOA dan media yang didanai pemerintah lainnya dilakukan Minggu (16/3/2025).

Langkah tersebut memperjelas niatnya memusnahkan media yang telah lama dianggap penting bagi pengaruh AS itu.

Baca Juga: Kebijakan Trump Bikin Pekerja Purna Waktu Voice of America Terancam Dipecat, Direktur: VOA Dibungkam

Trump sendiri sejak pemerintahan perdana mengkritik VOA yang kerap kritis terhadap kepemimpinannya.

Bahkan pada pernyataannya, Gedung Putih mengasosiasikan VOA dengan propaganda radikal.

Dikutip dari France24, hanya sehari setelah seluruh pegawainya mendapat cuti administratif, para pekerja berbasis kontrak menerima surel yang memberitahukan kontrak mereka akan diakhiri pada akhir Maret.

Pesan elektronik itu mengungkapkan kepada para pegawai kontrak untuk segera menghentikan semua pekerjaan dan tak diizinkan mengakses gedung atau sistem agensi mana pun.

Pekerja kontrak merupakan bagian terbesar dari tenaga kerja VOA, dan mendominasi staf di layanan berbahasa non-Inggrus, meski angka terkini belum tersedia.

Banyak pekerja kontrak bukan warga AS, sehingga mereka banyak bergantung pada pekerjaannya itu untuk visa tinggal di AS.

Para pekerja purna waktu VOA, yang memiliki proteksi hukum, tak segera dipecat, tapi tetap berada dalam cuti administrasi dan diminta tak ke kantor.

VOA dibangun saat Perang Dunia II, dan disiarkan ke seluruh dunia dalam 49 bahasa, dengan misi mencapai negara tanpa kebebasan media.

Pada Jumat (14/3/2025), Trump menandatangani perintah eksekutif yang menargetkan perusahaan induk VOA, US Agency of Global Media (USAGM), dalam pemangkasan bujet untuk pemerintah federal.

USAGM memiliki 3.384 pegawai pada tahun fiskal 2023, dan telah meminta dana sebesar USD950 juta atau setara Rp15,5 triliun pada tahun fiskal saat ini.

Apa yang menimpa VOA, membuat mereka kini hanya menampilkan musik karena kurangnya program baru.

Pemotongan itu juga membekukan Radio Free Europe/Radio Liberty, yang dibentuk saat Perang Dingin untuk mencapai bekas blok Soviet. Juga membekukan Radio Free Asia, yang dibangun untuk memberikan laporan ke China, Korea Utara dan negara Asia lainnya yang memiliki pembatasan media yang ketat.

Baca Juga: Houthi Serang Kapal Induk USS Harry Truman Dua Kali, Pengeboman AS di Yaman Makan Korban Anak

Gedung Putih pada Sabtu (15/3/2025) menyatakan bahwa para pembayar pajak tak lagi terjerat dalam propaganda radikal atas kondisi VOA.

Tuduhan tersebut kerap dilontarkan Trump ke VOA, yang sejatinya dbangun untuk melawan komunisme.

Trump kerap mengkritik liputan media terhadap dirinya, dan mempertanyakan kebijaksanaan mendanai VOA, saat lembaga itu memiliki 'tembok penghalang' yang menjamin independensi editorialnya.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : France24




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x