VATIKAN, KOMPAS.TV – Paus Fransiskus tidak lagi berada dalam kondisi kritis akibat pneumonia yang membuatnya dirawat di rumah sakit sejak 14 Februari 2025 . Pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia itu bisa segera keluar dari rumah sakit. Namun untuk saat ini, tim dokter memutuskan untuk tetap merawatnya di Rumah Sakit Gemelli, Roma, selama beberapa hari ke depan guna menjalani terapi medis lebih lanjut.
Dalam pernyataan resminya, Vatikan menyebutkan kondisi Paus Fransiskus yang berusia 88 tahun telah menunjukkan perbaikan signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Pemeriksaan darah dan respons terhadap pengobatan memperlihatkan hasil positif, sehingga dokter mencabut status prognosis “waspada” yang sebelumnya diberikan.
Baca Juga: Paus Fransiskus Kirim Pesan Terima Kasih Melalui Radio
Meski demikian, dikutip dari Associated Press, Vatikan menyebut pertimbangan medis tetap diperlukan mengingat kompleksitas infeksi yang dialami.
Di tengah perawatan untuk kesehatannya, Paus Fransiskus tetap menjalankan tugasnya. Ia mengikuti retret spiritual tahunan Vatikan melalui konferensi video pada Senin (10/3/2025).
Dalam sesi pagi dan sore, Paus mengikuti renungan yang dibawakan oleh Pastor Roberto Pasolini di hadapan para imam, uskup, dan kardinal yang berkumpul di auditorium Vatikan. Namun, para peserta retret tidak dapat melihat ataupun mendengar langsung suara Paus.
Retret ini menandai awal masa Prapaskah bagi Gereja Katolik dan tahun ini mengangkat tema “Harapan akan Kehidupan Kekal”.
Tema tersebut telah ditetapkan jauh sebelum Paus Fransiskus dilarikan ke rumah sakit akibat infeksi paru-paru yang berkembang menjadi pneumonia ganda.
Selain mengikuti retret, Paus juga tetap menjalani terapi fisik dan pernapasan. Ia menggunakan selang oksigen untuk membantu pernapasan di siang hari serta alat bantu ventilasi noninvasif pada malam hari.
Kondisi kesehatan Paus yang menurun dalam beberapa pekan terakhir memunculkan spekulasi di Vatikan.
Sejumlah laporan media bahkan menyebut kemungkinan adanya pertemuan rahasia para kardinal untuk membahas masa depan kepemimpinan Gereja Katolik.
Baca Juga: Update Kesehatan Paus Fransiskus usai Dirawat 3 Minggu Karena Pneumonia
Namun, Vatikan menegaskan bahwa Paus Fransiskus tetap memimpin, meskipun tidak tampil di hadapan publik.
Kardinal Michael Czerny, pejabat tinggi Vatikan, juga membantah laporan media mengenai dugaan insiden di rumah sakit.
Sebelumnya, seorang sahabat dekat Paus, aktivis sosial Argentina Juan Grabois, dikabarkan mencoba masuk secara paksa ke kamar Paus di lantai 10 Rumah Sakit Gemelli.
Dalam suratnya kepada Grabois, Czerny menegaskan bahwa Paus mengetahui kehadiran sahabatnya di Roma dan merasa terhibur dengan doa-doa yang dipanjatkan untuknya.
“Saya tahu Anda juga bersama saya dalam menolak keras versi tidak berdasar yang beredar di sejumlah media tentang dugaan perilaku tidak pantas di rumah sakit,” tulis Czerny dalam suratnya tertanggal 6 Maret 2025.
Di tengah masa pemulihannya, Paus Fransiskus juga masih menunjukkan kepeduliannya terhadap berbagai isu global.
Vatikan menyebutkan bahwa ia telah mendapatkan informasi mengenai bencana banjir di Argentina dan menyampaikan rasa solidaritasnya kepada masyarakat yang terdampak.
Paus Fransiskus juga diperkirakan akan tetap berada di rumah sakit hingga kondisinya benar-benar stabil.
Pada Kamis (13/3/2025), ia akan menandai 12 tahun kepemimpinannya sebagai pemimpin Gereja Katolik, meskipun kali ini dalam kondisi perawatan.
Kendati demikian, Vatikan menegaskan bahwa Paus masih menjalankan tugas-tugas kepausannya dari kejauhan, dengan harapan dapat segera kembali ke kediamannya di Vatikan dalam waktu dekat.
Baca Juga: Kabar Gembira, Paus Fransiskus untuk Pertama Kali Beri Respons Positif atas Perawatan di Rumah Sakit
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.