Kompas TV internasional kompas dunia

Kondisi Terkini Paus Fransiskus, Sudah Bisa Makan Sendiri dan Tidak Diinfus

Kompas.tv - 24 Februari 2025, 20:26 WIB
kondisi-terkini-paus-fransiskus-sudah-bisa-makan-sendiri-dan-tidak-diinfus
Lilin-lilin dengan gambar Paus Fransiskus diletakkan di bawah patung mendiang Paus John Paul II di luar Poliklinik Agostino Gemelli di Roma, Italia, di mana Paus dirawat sejak Jumat (14/2/2025), pada Rabu (19/2/2025). (Sumber: AP Photo/Gregorio Borgia)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Edy A. Putra

ROMA, KOMPAS.TV - Setelah sebelumnya dikabarkan dalam kondisi kritis, hari ini, Senin (24/2/2025), Paus Fransiskus melanjutkan terapinya usai bangun tidur. Hari ini adalah hari kesepuluh sejak Paus Fransiskus dirawat karena infeksi paru-paru kompleks.

Menurut Vatikan, Paus berusia 88 tahun itu sudah bisa makan sendiri dan tidak menerima nutrisi buatan atau cair lewat infus. Selain itu, ia dikabarkan dalam keadaan bersemangat.

Sebelumnya pada Minggu (23/2/2025) malam, dokter melaporkan bahwa tes darah menunjukkan Paus Fransiskus mengalami gagal ginjal ringan, namun masih dalam kondisi terkendali.

Mereka mengatakan Paus saat ini pun masih dalam kondisi kritis tetapi ia tidak mengalami kesulitan pernapasan sejak Sabtu (22/2/2025).

"Malam berlalu dengan baik, Paus tidur dan beristirahat," kata keterangan yang diberikan Vatikan, seperti dikutip dari The Associated Press. 

Paus Fransiskus, yang menderita pneumonia di kedua paru-parunya, saat ini menerima aliran oksigen tambahan yang tinggi dan pada Minggu, ia dikabarkan dalam kondisi waspada, responsif, dan menghadiri Misa.

Baca Juga: Paus Fransiskus Kritis dan Alami Gagal Ginjal Dini, Doa Lintas Agama Mengalir dari Seluruh Dunia

Meski demikian, dokter mengatakan kondisi Paus Fransiskus masih belum pasti, mengingat usia, kerapuhan, dan penyakit paru-paru yang sudah ia derita sebelumnya.

Mereka telah memperingatkan bahwa ancaman utama yang dihadapi Paus adalah sepsis, yaitu infeksi darah serius yang dapat terjadi sebagai komplikasi pneumonia.

Hingga saat ini, belum ada referensi tentang timbulnya sepsis dalam informasi medis yang diberikan oleh Vatikan.

Kini ia telah memasuki hari ke-10 rawat inap karena mengalami infeksi paru-paru kompleks yang telah memicu tahap awal gagal ginjal.

Rawat inap yang dijalani saat ini menjadi rawat inap terlama yang pernah dialami Paus Fransiskus selama menjabat sebagai Paus.

Sebelumnya ia pernah menghabiskan sepuluh hari di rumah sakit Gemelli di Roma pada 2021, setelah usus besarnya diangkat sepanjang 33 sentimeter.

Pada Senin malam, Kardinal Pietro Parolin, yang merupakan Uskup Agung Vatikan, dijadwalkan akan memimpin doa Rosario di Lapangan Santo Petrus.

Sebelumnya juga diberitakan, umat lintas agama dari seluruh dunia mendoakan kesembuhan Paus Fransiskus. Doa untuk Paus Fransiskus mengalir dari negara asalnya Argentina hingga pusat Islam Sunni di Kairo, Mesir.

Di New York, Kardinal Timothy Dolan mengatakan umat Katolik bersatu di samping tempat tidur seorang ayah yang sedang kritis.

Baca Juga: Vatikan Ungkap Kondisi Terkini Paus Fransiskus usai Dikabarkan Kritis

"Karena Bapa Suci kita, Paus Fransiskus, sedang dalam kondisi kesehatan yang sangat, sangat rapuh, dan mungkin mendekati kematian," kata Dolan dalam homilinya dari mimbar Katedral St. Patrick.

Ia kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa ia berharap dan berdoa agar Paus Fransiskus akan pulih kembali.

Sementara di negara asal Fransiskus, Argentina, umat Katolik berdoa di katedral Buenos Aires. Sedangkan di Kairo, imam besar Al-Azhar, pusat pendidikan Sunni yang menjalin hubungan dekat dengan Fransiskus, mendoakannya agar cepat sembuh.

"Saya berdoa kepada Allah agar saudara saya terkasih, Paus Fransiskus, segera pulih dan memberinya kesehatan dan kesejahteraan yang baik sehingga ia dapat melanjutkan perjalanannya dalam melayani kemanusiaan," tulis Sheikh Ahmed al-Tayeb dalam sebuah posting Facebook.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : The Associated Press

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x