Seluruh Penumpang Selamat dalam Kecelakaan Pesawat Delta Air Lines di Toronto

Baca Juga: Pesawat Angkatan Laut AS Jatuh di San Diego, Kru Melontarkan Diri

Saat ini, penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan. Otoritas Keselamatan Transportasi Kanada akan memimpin investigasi, dengan bantuan dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat.

John Cox, CEO firma konsultasi keselamatan penerbangan Safety Operating Systems, mengatakan kondisi cuaca yang berangin dapat menyebabkan turbulensi saat mendekati pendaratan, tetapi pesawat umumnya dirancang untuk mengatasi situasi tersebut.

"Jadi, anginnya kencang. Namun, pesawat-pesawat itu dirancang dan disertifikasi untuk mengatasinya. Pilot-pilotnya terlatih dan berpengalaman untuk mengatasinya," kata Cox. 

Ia juga mencatat bahwa hilangnya sayap kanan pesawat dapat menjadi faktor utama dalam insiden ini.

Otoritas penerbangan mengatakan data dari perekam penerbangan dan rekaman suara kokpit akan segera dianalisis untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan.

Kecelakaan ini merupakan insiden penerbangan besar keempat di Amerika Utara dalam tiga minggu terakhir. 

Pada 29 Januari, sebuah jet komersial bertabrakan dengan helikopter militer di dekat Bandara Nasional Reagan, Washington, D.C., menewaskan 67 orang. Dua kecelakaan fatal lainnya terjadi di Philadelphia dan Alaska dalam rentang waktu yang berdekatan.

Di Bandara Toronto Pearson, insiden besar terakhir terjadi pada 2 Agustus 2005, ketika Air France Penerbangan 358 tergelincir dari landasan dan terbakar. Seluruh 309 penumpang dan awak selamat.

Delta Air Lines menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya bekerja sama penuh dengan otoritas untuk mendukung investigasi.

"Seluruh keluarga besar Delta mendukung para penumpang dan kru yang terdampak," kata CEO Delta Ed Bastian.

Baca Juga: Kecelakaan Pesawat di Bandara Seattle AS: Japan Airlines Serempet Pesawat Terparkir