Kompas TV internasional kompas dunia

Thailand Bakal Pulangkan 260 Pekerja Penipuan Online yang Diduga Korban TPPO di Myanmar, Ada WNI

Kompas.tv - 14 Februari 2025, 19:59 WIB
thailand-bakal-pulangkan-260-pekerja-penipuan-online-yang-diduga-korban-tppo-di-myanmar-ada-wni
Dalam foto yang dirilis Angkatan Darat Kerajaan Thailand ini, ratusan orang yang diselamatkan dari pusat penipuan daring di Myanmar diseberangkan ke Provinsi Tak, Thailand, Rabu (12/2/2025). (Sumber: Angkatan Darat Kerajaan Thailand via AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Deni Muliya

BANGKOK, KOMPAS.TV - Angkatan Darat Kerajaan Thailand melaporkan sebanyak 260 orang yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) telah diselamatkan di Myanmar.

Sebanyak 260 warga negara asing tersebut telah diseberangkan ke Thailand dan rencananya akan direpatriasi.

Ratusan WNA tersebut diduga menjadi korban perbudakan di industri penipuan daring Myanmar. Terdapat WNI yang turut menjadi korban dan telah diseberangkan ke Thailand.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Kamis (13/2/2025), Angkatan Darat Thailand mengaku sedang berkoordinasi tentang repatriasi 260 korban TPPO tersebut.

Para korban telah diseberangkan dari Myawaddy, Myanmar ke Provinsi Tak di Thailand pada Rabu (12/2).

Baca Juga: 21 WNI Korban TPPO di Myanmar Kembali ke Tanah Air

Otoritas Thailand melaporkan para korban berasal dari 20 negara, kebanyakan dari Ethiopia, Kenya, Filipina, Malaysia, Pakistan, dan China.

Terdapat juga warga negara dari Indonesia, Nepal, Taiwan, Uganda, Laos, Brasil, Burundi, Tanzania, Bangladesh, Kamboja, Sri Lanka, Nigeria, Ghana, dan India.

Media-media Thailand melaporkan kelompok pemberontak Democratic Karen Benevolent Army (DKBA) bertanggung jawab atas operasi penyelamatan dan membawa para korban ke perbatasan Thailand.

Myanmar, Kamboja, dan Laos selama ini dikenal sebagai sarang sindikat kriminal yang mempekerjakan secara paksa ratusan ribu orang.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x