Kompas TV internasional kompas dunia

Meski Dikecam Dunia, Netanyahu Puji Rencana Trump untuk Gaza

Kompas.tv - 6 Februari 2025, 19:38 WIB
meski-dikecam-dunia-netanyahu-puji-rencana-trump-untuk-gaza
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam konferensi pers di Yerusalem, 9 Desember 2024. Netanyahu bertolak ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden AS Donald Trump pada Selasa besok. (Sumber: AP Photo/Maya Alleruzzo, Pool, File)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Deni Muliya

YERUSALEM, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Rabu memuji rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengambil alih Gaza, meskipun proposal tersebut mendapat kecaman luas dari komunitas internasional.  

Berbicara kepada Fox News, Netanyahu menyebut rencana itu sebagai "ide bagus pertama" dan "luar biasa."

Ia menilai langkah tersebut akan memungkinkan warga Gaza yang ingin pergi untuk meninggalkan wilayah tersebut.  

Baca Juga: “Pergi ke Neraka”: Warga Gaza Kecam Rencana Trump untuk Relokasi Paksa

"Saya tidak melihat ada yang salah dengan itu. Mereka bisa pergi, mereka bisa kembali, mereka bisa pindah dan kembali lagi. Tapi Gaza harus dibangun kembali," kata Netanyahu dikutip dari Anadolu.

Gaza telah hancur akibat serangan Israel yang berlangsung selama lebih dari 15 bulan, menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina.

Sebagian besar laporan media menyebut rencana Trump sebagai bentuk pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza.  

Pada Selasa, Trump menyatakan, warga Palestina "tidak memiliki alternatif" selain meninggalkan Gaza. 

Ia juga mengatakan, AS akan mengambil alih wilayah tersebut dan mengembangkannya menjadi sesuatu yang "luar biasa."

Netanyahu mendukung gagasan itu, dan menyebutnya sebagai solusi yang layak dipertimbangkan. 

"Ini adalah ide bagus pertama yang saya dengar. Ini ide luar biasa dan saya pikir harus benar-benar diteliti, dievaluasi, dan dilakukan," ujarnya.  

Namun, Netanyahu tidak menjelaskan berapa lama proses pembangunan Gaza akan berlangsung atau kapan warga yang pergi bisa kembali.  

Baca Juga: Rusia Kecam Rencana Trump Ambil Alih Gaza, Sebut Sebagai Bentuk “Cancel Culture” Barat

Rencana Trump menuai kecaman dari berbagai negara di Timur Tengah, Eropa, dan Asia.

Termasuk China, Turkiye, Palestina, dan Arab Saudi. Beberapa negara menilai proposal tersebut sebagai bentuk pembersihan etnis.  

Trump sebelumnya mengusulkan agar warga Palestina di Gaza dipindahkan ke negara-negara Arab seperti Mesir dan Yordania, namun gagasan itu telah ditolak oleh kedua negara serta para pemimpin Palestina.    

Netanyahu juga menegaskan, Trump tidak mengatakan AS akan mendanai rencana soal Gaza tersebut.

Sebaliknya, Netanyahu menyebut negara-negara kaya di sekitar Gaza akan membiayai pembangunan kembali wilayah itu, tanpa menyebut negara mana yang bersedia melakukannya.  

Mengenai kemungkinan pengiriman pasukan AS ke Gaza, Netanyahu menegaskan, Trump tidak bermaksud mengerahkan tentara Amerika untuk bertempur melawan Hamas. 

"Itu adalah tugas kami, dan kami benar-benar berkomitmen untuk itu," katanya.  

Proposal Trump muncul setelah kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari, dan menghentikan sementara perang yang telah melukai lebih dari 111.000 orang serta melumpuhkan infrastruktur di wilayah tersebut.  

Meskipun mendapat dukungan dari Netanyahu, rencana Trump terus menjadi sorotan dunia, dengan banyak pihak mempertanyakan dampaknya terhadap rakyat Palestina dan stabilitas regional. 

Baca Juga: Meski Usulan Trump Dikecam, Israel Mulai Siapkan Rencana Relokasi Warga Gaza

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Anadolu

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x