DPR menyetujui pemakzulan Duterte pada hari terakhir masa sidang sebelum kampanye pemilu paruh waktu dimulai pada Mei.
Hal ini dapat menjadi hambatan bagi proses selanjutnya, kecuali Senat menggelar sidang khusus untuk mempercepat persidangan.
Baca Juga: Wapres Filipina Sara Duterte Terpojok, Pemakzulannya Dituntut Tokoh Masyarakat Sipil dan Agama
Sementara itu, Duterte belum memberikan pernyataan resmi mengenai pemakzulan ini.
Ia sebelumnya mengeklaim, pernyataan mengenai ancaman pembunuhan terhadap Marcos dan sekutunya hanyalah bentuk kekhawatiran atas keselamatannya sendiri.
Ketegangan antara Duterte dan Marcos semakin meningkat sejak keduanya memenangkan pemilu 2022 sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Meskipun awalnya bersekutu, hubungan mereka memburuk akibat perbedaan kebijakan.
Termasuk sikap terhadap China dan warisan perang narkoba yang dilakukan oleh ayah Sara Duterte, mantan Presiden Rodrigo Duterte.
Investigasi terhadap dugaan penyalahgunaan dana intelijen oleh Duterte semakin memperumit situasi.
Dalam sidang DPR tahun lalu, ia menolak menjawab pertanyaan secara rinci, sementara kepala stafnya sempat ditahan karena dianggap menghambat penyelidikan.
Duterte juga menuduh Marcos, istrinya, dan Romualdez melakukan korupsi serta mencoba membungkamnya karena spekulasi bahwa ia akan mencalonkan diri dalam pemilu 2028.
Badan Investigasi Nasional telah memanggil Duterte terkait ancaman terhadap Marcos, dan aparat keamanan telah meningkatkan perlindungan terhadap presiden serta keluarganya.
Baca Juga: Konflik Presiden vs Wapres Filipina Meruncing, Ribuan Demonstran Tuntut Pemakzulan Sara Duterte
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.