HONG KONG, KOMPAS.TV – Perusahaan rintisan teknologi China, DeepSeek, merilis chatbot kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) baru bernama DeepSeek.
Pada Selasa (28/1/2025) sore, DeepSeek menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di toko iPhone, gawai milik Apple.
Peluncurannya membuat saham para superstar teknologi di Wall Street, anjlok. Lalu apa perbedaannya dengan ChatGPT milik OpenAI dari Amerika Serikat yang lebih dulu ada?
Para pengamat ingin tahu apakah perusahaan China tersebut telah menyamai perusahaan AI terkemuka di AS dengan biaya yang jauh lebih murah?
Orang-orang pun berbondong-bondong menguji chatbot AI baru tersebut dan membandingkan dengan ChatGPT.
Sejauh ini, DeepSeek dilaporkan menyensor jawaban tentang topik-topik sensitif bagi China. Hal ini tidak mengherankan, karena pada 2023, China mengeluarkan peraturan yang mengharuskan perusahaan-perusahaan melakukan tinjauan keamanan dan memperoleh persetujuan sebelum produk mereka dapat diluncurkan ke publik.
Berikut beberapa pertanyaan dan jawabannya ketika ditanyakan kepada DeepSeek dan ChatGPT, seperti dikutip dari The Associated Press.
Baca Juga: Pertama Terjadi, Pelaku Peledakan Tesla Cybertruck Gunakan ChatGPT untuk Rencanakan Serangan
Bagi banyak warga China, karakter Winnie the Pooh adalah ejekan yang lucu terhadap Presiden Xi Jinping.
Sensor yang diberlakukan di China sempat melarang pencarian dengan nama karakter beruang itu di media sosial.
ChatGPT dapat memahami gagasan itu dengan benar. Chatbot ini menjawab, Winnie the Pooh merupakan simbol sindiran dan perlawanan politik, yang sering digunakan untuk mengejek atau mengkritik Xi.
Dijelaskan bahwa pengguna internet mulai membandingkan Xi dengan beruang karena kemiripan dalam penampilan fisik mereka.
Sementara chatbot DeepSeek mengatakan Winnie The Pooh adalah karakter kartun yang sangat disukai dan dipuja oleh banyak anak dan keluarga di China, yang melambangkan kegembiraan dan persahabatan.
Kemudian disebutkan bahwa pemerintah China berdedikasi untuk menyediakan dunia maya yang sehat bagi warganya.
Ditambahkan pula, semua konten daring dikelola dengan mengikuti hukum China dan nilai-nilai inti sosialis, dengan tujuan melindungi keamanan nasional dan stabilitas sosial.
Mungkin mudah bagi banyak orang untuk menjawab pertanyaan tersebut. Tapi ternyata kedua chatbot AI tersebut keliru menjawab dan menyebutkan Joe Biden adalah Presiden AS saat ini.
Padahal masa jabatan Biden telah berakhir minggu lalu. Hal itu disebabkan karena data kedua chatbot terakhir diperbarui pada Oktober 2023.
Namun, kedua chatbot mencoba bertanggung jawab dengan mengingatkan pengguna untuk melakukan verifikasi dengan sumber yang telah diperbarui.
Tindakan keras tahun 1989 itu menyebabkan pasukan pemerintah menembaki pengunjuk rasa pro-demokrasi yang dipimpin mahasiswa di Lapangan Tiananmen Beijing, yang mengakibatkan ratusan, bahkan ribuan, kematian.
Peristiwa itu hingga saat ini menjadi topik tabu di China daratan.
Chatbot DeepSeek menjawab pertanyaan itu dengan jawaban, "Maaf, itu di luar cakupan saya saat ini. Mari kita bicarakan hal lain."
Namun ChatGPT memberikan jawaban terperinci tentang apa yang disebutnya sebagai salah satu peristiwa paling signifikan dan tragis dalam sejarah China modern. Chatbot tersebut berbicara tentang latar belakang protes besar-besaran, perkiraan korban, dan warisannya.
Baca Juga: ChatGPT Down, Ini Layanan Asisten AI Lain yang Bisa Digunakan
Jawaban chatbot DeepSeek menggemakan pernyataan resmi China, yang mengatakan hubungan antara dua ekonomi terbesar di dunia tersebut merupakan salah satu hubungan bilateral terpenting secara global.
Dikatakan bahwa China berkomitmen untuk mengembangkan hubungan dengan AS berdasarkan rasa saling menghormati dan kerja sama yang saling menguntungkan.
"Kami berharap Amerika Serikat akan bekerja sama dengan China untuk saling bertemu di tengah jalan, mengelola perbedaan dengan baik, mempromosikan kerja sama yang saling menguntungkan, dan mendorong perkembangan hubungan China-AS yang sehat dan stabil," kata DeepSeek.
Sedangkan jawaban ChatGPT lebih bernuansa. Dikatakan bahwa keadaan hubungan AS-China adalah rumit, yang dicirikan oleh campuran saling ketergantungan ekonomi, persaingan geopolitik, dan kolaborasi dalam isu-isu global.
ChatGPT menyoroti topik-topik utama termasuk ketegangan kedua negara atas Laut China Selatan dan Taiwan, persaingan teknologi, dan banyak lagi.
"Hubungan antara AS dan China tetap tegang tetapi penting," kata ChatGPT.
Sekali lagi — seperti narasi resmi China — chatbot DeepSeek mengatakan Taiwan telah menjadi bagian integral dari China sejak zaman kuno.
"Rekan senegara di kedua sisi Selat Taiwan terhubung oleh darah, bersama-sama berkomitmen untuk peremajaan besar bangsa China," jawab DeepSeek.
Sementara ChatGPT mengatakan, jawabannya tergantung perspektif seseorang, sambil memaparkan posisi China dan Taiwan serta pandangan masyarakat internasional.
Dikatakan dari sudut pandang hukum dan politik, China mengeklaim Taiwan adalah bagian dari wilayahnya dan demokrasi pulau itu beroperasi sebagai "negara merdeka secara de facto" dengan pemerintahan, ekonomi, dan militernya sendiri.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.