Respons Rusia atas Keinginan Trump Caplok Greenland, Putin Miliki Kepentingan Tersendiri?

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia merespons keinginan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencaplok Greenland.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengungkapkan, Rusia saat ini masih memperhatikan dari dekat klaim territorial Trump terhadap Greenland.

Hal itu dilakukan khususnya setelah Trump tak memungkiri kemungkinan menggunakan kekuatan militer untuk mencaplok wilayah Denmark tersebut.

Baca Juga: AS-Denmark Tegang usai Trump Bilang Ingin Caplok Greenland, Perang Bakal Terjadi?

“Kami saat ini mengikuti dari dekat perkembangan yang dramatis ini,” kata Peskov, Kamis (9/1/2025) dikutip dari Al-Jazeera.

“Untungnya, saat ini itu masih pada level pernyataan,” lanjutnya.

Greenland yang berada di Arktik, merupakan kepulauan yang kaya mineral dan daerah otonomi di Denmark.

Trump menegaskan keinginannya mencaplok Greenland adalah demi tujuan keamanan nasional AS.

AS, Rusia dan China sendiri kerap berebut kekuatan supremasi di Arktik.

Peskov pun menegaskan, Rusia memiliki kepentingan tersendiri di sana, dan mengatakan tempat itu menjadi bagian dari strategi penting Moskow.

“Zona Arktik merupakan area bagi kepentingan nasional dan strategis kami. Kami ada di Arktik dan akan terus di sana,” ujarnya.

“Mempertahankan perdamaian dan stabilitas wilayah adalah yang terpenting, dan kami terbuka untuk bekerja sama dengan semua negara untuk mencapai tujuan ini,” tambah Peskov.

Ia juga mengkritik respons pemimpin Eropa terhadap pernyataan Trump, yang menurutnya terkesan malu-malu.

“Jelas mereka ragu untuk menantang pernyataan Trump,” lanjut sang jubir.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Kaja Kallas juga menentang pernyataan Trump.

Ia menegaskan kedaulatan Greenland harus dihormati.

“Greenland merupakan bagian dari Denmark (anggota UE),” tuturnya.

Baca Juga: Zelenskyy Izinkan Akses Jurnalis ke 2 Tentara Korea Utara yang Ditangkap: Diunia Harus Tahu

“Kami harus menghormati integritas wilayah dan kedaulatan Greenland,” lanjutnya.

Eks Perdana Menteri (PM) Estonia tersebut mengatakan telah berbicara dengan PM Denmark Mette Frederiksen usai pernyataan Trump.

“Ia meyakinkan bahwa hubungan Denmark dan Amerika tetap bagus,” tuturnya.