WARSAWA, KOMPAS.TV – Pemerintah Polandia memastikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak akan ditahan jika menghadiri peringatan 80 tahun pembebasan kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau pada 27 Januari mendatang.
Pernyataan itu muncul di tengah tekanan hukum dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), yang telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu atas dugaan kejahatan perang di Gaza.
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menegaskan bahwa resolusi pemerintahnya bertujuan menjamin kebebasan perjalanan para pemimpin Israel dalam acara tersebut.
Baca Juga: Sumpah Netanyahu: Israel Bakal Lawan Houthi dengan Kekuatan seperti Hadapi Proksi Iran Lainnya
"Pemerintah Polandia menganggap partisipasi aman para pemimpin Israel dalam peringatan pada 27 Januari 2025 sebagai bagian dari penghormatan kepada bangsa Yahudi, yang jutaan anak perempuan dan laki-lakinya menjadi korban Holocaust yang dilakukan oleh Reich Ketiga,” bunyi pernyataan tersebut, Kamis (9/1/2025) dikutip dari Al Jazeera.
"Entah itu perdana menteri, presiden atau menteri – sebagaimana yang saat ini dinyatakan – pendidikan Israel, siapa pun yang akan datang ke Oswiecim untuk perayaan di Auschwitz akan dijamin keselamatannya dan tidak akan ditahan."
Resolusi ini, menurut Tusk, adalah bentuk penghormatan terhadap para korban Holocaust, yang sebagian besar adalah Yahudi.
Auschwitz menjadi simbol kejahatan kemanusiaan terbesar dalam sejarah modern, di mana lebih dari 1,1 juta orang tewas akibat gas beracun, kelaparan, dan penyakit selama Perang Dunia II.
Presiden Polandia Andrzej Duda sebelumnya mengirim surat kepada Tusk, meminta agar Netanyahu diizinkan menghadiri peringatan tanpa hambatan.
“Mengingat sifat luar biasa dari acara ini, setiap perwakilan Israel harus memiliki kesempatan untuk hadir,” ujar Kepala Staf Presiden Malgorzata Paprocka kepada kantor berita PAP.
Sebagai anggota ICC, Polandia secara hukum diwajibkan menangkap siapa pun yang menjadi subjek surat perintah pengadilan internasional tersebut.
Baca Juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Kena Infeksi Saluran Kemih, Prostatnya Diangkat
Namun, ICC tidak memiliki mekanisme untuk memaksa negara anggota mematuhi perintah ini.
Israel sendiri menolak yurisdiksi ICC dan mengecam surat perintah terhadap Netanyahu serta mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Pemerintah Israel menyatakan bahwa tindakan mereka di Gaza adalah bentuk pembelaan diri setelah serangan Hamas pada Oktober 2023.
Meskipun pemerintah Polandia telah memberikan jaminan, Netanyahu belum memastikan apakah ia akan menghadiri peringatan tersebut.
Hingga saat ini, Kedutaan Besar Israel di Warsawa mengonfirmasi bahwa Menteri Pendidikan Israel akan mewakili negara dalam acara tersebut.
Netanyahu sebelumnya pernah menghadiri peringatan serupa di Auschwitz, namun situasi hukum internasional saat ini menambah ketidakpastian kehadirannya.
Auschwitz-Birkenau, yang didirikan oleh Nazi Jerman di Polandia yang diduduki, menjadi saksi bisu kekejaman Holocaust.
Kamp ini menjadi tempat pembunuhan massal yang sebagian besar korbannya adalah Yahudi, bersama dengan kelompok lain seperti Roma, tahanan perang, dan kaum minoritas lainnya.
Baca Juga: Netanyahu Akhirnya Setuju Kirim Delegasi Israel ke Qatar, Negosiasi Perdamaian Gaza Kembali Dimulai
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.