TEHERAN, KOMPAS.TV - Seorang Jenderal Iran mengakui kekalahan negaranya di Suriah saat rezim Bashar Al-Assad terguling.
Ia mengatakan dalam sebuah pidato, Iran telah menderita kekalahan besar di Suriah, namun masih mencoba mengoperasikan kepentingannya di dalam negara itu.
Bashar Al-Assad yang merupakan sekutu Iran telah digulingkan oleh pemberontak pada awal Desember lalu.
Baca Juga: Tentara Korea Utara Disebut Usir Warga Rusia dari Rumahnya, Dipakai untuk Sembunyi
Bashar Al-Assad pun dilaporkan telah kabur ke negara sekutunya yang lain, yakni ke Rusia.
Pernyataan itu berbeda dengan penuturan kepemimpinan Iran yang mengungkapkan negara tersebut masih memiliki pengaruh di Suriah.
Dikutip dari The New York Times, Rabu (8/1/2025) sebuah rekaman dari pidato Brigadir Jenderal Behrouz Esbati di sebuah Masjid di Teheran muncul di depan publik lewat media Iran.
“Saya tak menganggap kekalahan di Suriah sesuatu yang patut dibanggakan,” bunyi ucapan Jenderal Esbati yang dipublikasikan, Senin (6/1/2025).
“Kita kalah, dan kalah dengan sangat buruk. Kami mendapat pukulan telak, dan itu sangat menyulitkan,” tambahnya.
Jenderal Esbati mengatakan, hubungan Iran dengan Bashar Al-Assad telah merenggang beberapa bulan menjelang penggulingannya.
Ia mengatakan, eks pemimpin Suriah itu menolak sejumlah permintaan milisi yang didukung Iran untuk membuka front melawan Israel dari Suriah, setelah operasi militer Hamas pada 7 Oktober 2023.
Menurut Esbati, Iran telah memperkenalkan kepada Bashar Al-Assad sebuah rencana militer komprehensif mengenai kemungkinan menggunakan sumber senjata Iran di Suriah untuk menyerang Israel.
Ia juga menuduh Rusia, yang merupakan sekutunya juga, telah mengecoh Iran dengan mengatakan berhasil membom pemberontak Suriah.
Namun, menurut Jenderal Esbati, Rusia hanya melakukan pengeboman ke sebuah lapangan terbuka.
Ia juga menambahkan, selama beberapa tahun terakhir, ketika Israel menargetkan fasilitas Iran di Suriah, Rusia telah mematikan radar yang berdampak berhasilnya serangan Zionis itu.
Pernyataan Esati jelas berbeda dengan yang selama ini dikatakan kepemimpinan Iran, yang tak pernah secara gamblang mengungkapkan kekalahannya di Suriah.
Baca Juga: AS Yakin Putin Putus Asa Usai Pakai Tentara Korea Utara untuk Bantu Rusia Lawan Ukraina
Pemerintah Iran menegaskan, mereka akan menghormati semua hasil politik yang diputuskan rakyat Suriah.
Di bawah kepemimpinan Bashar Al-Assad, Suriah merupakan pusat komando kawasan Iran.
Mereka mengirimkan senjata dan uang ke jaringan milisi kawasan termasuk Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza serta milisi di Tepi Barat.
Iran juga mengontrol bandara, gudang dan pengoperasian rudal serta pabrik drone yang berbasis di Suriah.
Sumber : The New York Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.