Sementara di Gaza utara, 12 orang dilaporkan tewas, termasuk 10 orang di Jabalia Al Balad. Di kamp Al Shati, Gaza barat, empat orang meninggal akibat serangan udara. Korban juga berjatuhan di wilayah timur kota Gaza.
Baca Juga: Hari Pertama di Tahun 2025, Serangan Israel Menewaskan 12 Orang di Gaza
Menurut pejabat kesehatan di Gaza, lebih dari 45.500 warga Palestina telah tewas sejak Israel menyerang pada 7 Oktober 2023. Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi ke bagian lain wilayah tersebut, sementara infrastruktur hancur lebur.
Meski korban jiwa terus bertambah, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz, Rabu (1/1/2025), mengancam akan meningkatkan intensitas serangan ke Gaza jika Hamas tidak menghentikan peluncuran roket ke wilayah Israel.
Katz juga mendesak agar para tawanan Israel yang ditahan di Gaza, segera dibebaskan.
“Jika Hamas terus meluncurkan roket dan tidak segera membebaskan sandera, Gaza akan menghadapi serangan dengan intensitas yang belum pernah terlihat sebelumnya,” ujar Katz usai mengunjungi kota Netivot, yang baru-baru ini menjadi sasaran roket Hamas.
Namun, meskipun serangan roket Hamas diakui telah berkurang intensitasnya, perlawanan tersebut tetap menjadi tekanan politik bagi pemerintah Israel yang kini memasuki bulan ke-15 konflik.
Serangan Israel ke area yang mereka sendiri tetapkan sebagai zona kemanusiaan, menyoroti memburuknya krisis di Gaza.
Hilangnya aparat keamanan dari jalanan setelah menjadi sasaran Israel, juga mempersulit distribusi bantuan bagi warga yang membutuhkan.
Baca Juga: Bantuan Sulit Masuk, Warga Palestina yang Mengungsi di Gaza Tengah Kekurangan Pangan
Sumber : The National
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.