Ia juga mengatakan polisi meyakini tak ada yang membantu tersangka insiden di Las Vegas.
“Kami percaya semuanya kini telah aman,” ujarnya.
Sejumlah sumber dari petugas penegak hukum mengungkapkan Cybertruck yang meledak di Las Vegas disewa di Turo, aplikasi yang yang digunakan untuk menyewa truk yang dipakai saat serangan penabrakan di New Orleans.
Pihak Turo pun belum berkomentar atas keterkaitan tersebut.
Insiden di New Orleans sendiri adalah penabrakan massal yang menyebabkan 15 orang tewas.
Pelaku sendiri diyakini terafiliasi pada salah satu kelompok teroris, apalagi ada bendera ISIS di truk-nya.
Elon Musk sendiri sudah berbicara terkait insiden tersebut, dan menegaskan tim senior Tesla tengah menyelidiki masalah ini.
“Kami akan mengunggah informasi secepatnya, mengingat kami sedang mempelajarinya,” tulis Musk di media sosial X.
“Kami tidak pernah melihat apa pun yang seperti ini,” lanjutnya.
Musk sendiri mengungkapkan bahwa ledakan itu bukan disebabkan kerusakan dari mobil tersebut.
Baca Juga: Serangan Udara Israel ke Kamp Pengungsian Bunuh 17 Orang, Korban: Kami Dihujani Rudal
“Kami telah mengonfirmasikan bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh kembang api yang sangat besar, atau bom yang dibawa oleh Cybertruck sewaan tersebut, dan tak berhubungan dengan kendaraan tersebut,” katanya.
Sementara seorang petugas yang mendapatkan arahan terkait penyelidikan mengatakan bahwa insiden itu bukan disebabkan ledakan baterai lithium, seperti spekulasi online.
Di masa lalu pernah terjadi kejadian di mana kompartemen baterai di kendaraan Tesla tiba-tiba terbakar.
Sumber : ABC News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.