Kompas TV internasional kompas dunia

Tesla Cybertruck Meledak di Depan Hotel Trump Diyakini Aksi Terorisme, Terkait Tragedi New Orleans?

Kompas.tv - 2 Januari 2025, 09:53 WIB
tesla-cybertruck-meledak-di-depan-hotel-trump-diyakini-aksi-terorisme-terkait-tragedi-new-orleans
Tesla Cybertruck meledak dan terbakar di depan Trump International Hotel, Las Vegas, Nevada, Rabu (1/1/2025). (Sumber: AP News)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

NEVADA, KOMPAS.TV - Tesla Cybertruck meledak di depan hotel milik Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Las Vegas, Nevada.

Kepolisian Metropolitan Las Vegas dan Pemadam Kebakaran Clark County mengungkapkan, pada insiden yang terjadi Rabu (1/1/2025), satu orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka.

Korban tewas sendiri merupakan orang yang berada di dalam truk futuristik tersebut.

Baca Juga: Truk Tabrak Pejalan Kaki Saat Tahun Baru di New Orleans dan Tewaskan 15 Orang, Pelaku Ditembak

Tesla Cybertruck itu diketahui membawa kembang api dan terbakar sebelum kemudian meledak di depan Trump International Hotel Las Vegas.

Pihak otoritas yang menyelidiki kasus ini mengungkapkan kemungkinan ledakan itu merupakan aksi terorisme.

Dikutip dari ABC News, Sherif Kevin McMahill dari Departemen Kepolisian Las Vegas mengungkapkan, penyelidik juga mencari kemungkinan terkaitnya insiden ini dengan serangan penabrakan truk di New Orleans.

Menurut petugas, pengemudi dari Cybertruck memasuki area valet hotel dan kemudian truk meledak.

McMahill mengatakan truk berada di depan hotel selama sekitar 15 hingga 20 detik sebelum meledak.

Ia mengatakan bahwa mobil itu disewa dari Colorado dan berdasarkan plat nomornya, diketahui truk telah tiba di Las Vegas pada Rabu pagi.

Sheriff mengatakan CEO Tesla Elon Musk telah membantu penyelidikan dengan membuka truk tersebut setelah terkunci otomatis dalam ledakan. Juga, memberikan para penyelidik video dari terduga pelaku di stasiun pengisian sepanjang rute Colorado ke Las Vegas.

McMahill mengatakan ledakan tersebut merupakan insiden yang terisolasi.

“Belum ada ancaman lebih jauh bagi komunitas,” tuturnya.




Sumber : ABC News




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x