Boeing 737-800 banyak diminati maskapai penerbangan karena keandalannya, efisiensi bahan bakar dan kinerjanya yang ekonomis, serta memberikan fleksibilitas kepada operator untuk melayani berbagai pasar.
Selain itu, efisiensi bahan bakar hingga 7 persen menjadi pertimbangan sempurna para maskapai penerbangan komersial.
Perjalanan 737 kembali dimulai dengan momentum baik saat bulan April 2009, saat Boeing dan CFM memperkenalkan program penyempurnaan mesin New CFM56-7BE yang bertepatan dengan penyempurnaan rangka pesawat 737. Kombinasi ini mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 2 persen.
Perubahan perangkat keras mesin CFM akan meningkatkan aliran udara dan mesin akan bekerja pada suhu yang lebih dingin, sehingga menghasilkan pengurangan konsumsi bahan bakar sebesar 1 persen.
Perbaikan struktural pesawat Boeing akan mengurangi hambatan, sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar sekitar 1 persen. Perbaikan gabungan tersebut juga setara dengan pengurangan emisi karbon sebesar 2 persen.
Boeing 737-800 menggabungkan desain sayap berteknologi canggih yang membantu meningkatkan kapasitas dan efisiensi bahan bakar, sehingga meningkatkan jangkauan.
Desain sayap airfoil yang canggih memberikan kecepatan jelajah ekonomis sebesar 789 Mach (530 mph) – dibandingkan dengan model sebelumnya yang hanya 745 Mach.
Baca Juga: Momen Haru Warga-Keluarga di Altar Peringatan bagi Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel
Pesawat 737 Next Generation mampu terbang hingga ketinggian maksimum 41.000 kaki atau sekitar 12,5 kilometer (km), dibandingkan dengan pesaingnya yang 39.000 kaki atau sekitar 11,8 km.
Selain itu, Blended Winglet berteknologi canggih yang ditanamkan pada 737-800 membuat ekstensi ujung sayap sepanjang delapan kaki ini meningkatkan jangkauan, efisiensi bahan bakar dan kinerja lepas landas sekaligus menurunkan emisi karbon.
Ini menurunkan biaya perawatan mesin dan kebisingan. Manfaat kinerja teknologi ini meliputi pengurangan konsumsi bahan bakar dan emisi hingga 3,5 persen.