Salah seorang warga mengungkapkan dirinya takut sekaligus marah atas serangan tersebut,
“Tentu saja, saya ingin berada di rumah dan merayakan (Natal), namun kami harus berlindung karena kami takut di rumah,” kata warga yang diketahui bernama Sofiia Lytvynenko dikutip dari BBC Internasional.
Warga Kiev lainnya, Oleksandra, mengatakan meski adanya serangan tersebut, Natal tak dibatalkan.
Ia mengatakan berencana menikmati makanan dan minuman tradisional Ukraina dengan keluarga dan teman-temannya setelah dipastikan aman meninggalkan tempat perlindungan.
Sementara itu, perusahaan energi Ukraina, Ukrenergio, memperingatkan warga Ukraina bahwa mati listrik bisa berlangsung hingga hari itu berakhir.
Mereka menerapkan pembatasan daya saat mencoba mengembalikan layanannya.
Baca Juga: Pesawat Azerbaijan Airlines dengan 67 Penumpang Jatuh di Kazakhstan, 25 Orang Dikabarkan Selamat
Bagi Ukraina, ini menjadi tahun kedua negara yang kebanyakan rakyatnya beragama Kristen Ortodoks merayakan Hari Natal pada 25 Desember.
Sebelumnya mereka mengikuti Natal mengikuti Tahun Julian, sama seperti Rusia, di mana Natal jatuh pada 7 Januari.
Meski begitu, sejumlah kecil penganut Ortodoks di negara itu diyakini akan merayakan Natal sama seperti sebelumnya.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.