Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Akui Bunuh Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, Kini Ancam Houthi di Yaman

Kompas.tv - 24 Desember 2024, 18:51 WIB
israel-akui-bunuh-pemimpin-hamas-ismail-haniyeh-kini-ancam-houthi-di-yaman
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz. Israel secara resmi mengakui membunuh pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. (Sumber: Anadolu )
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Redaksi Kompas TV

YERUSALEM, KOMPAS.TV — Pihak Israel secara resmi mengakui telah membunuh pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.

Kini mereka juga mengeluarkan ancaman tegas terhadap kelompok Houthi di Yaman. 

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, Senin (23/12/2024), menyusul serangan rudal yang menghantam Tel Aviv dua hari sebelumnya.  

Rudal balistik yang diluncurkan oleh kelompok Houthi berhasil lolos dari sistem pertahanan udara Israel dan menghantam kawasan permukiman di Tel Aviv. 

Menurut laporan surat kabar Haaretz, insiden itu melukai 20 orang dan merusak puluhan apartemen.

Di hari yang sama, Houthi juga mengeklaim bertanggung jawab atas serangan drone ke dua target militer di wilayah tengah dan selatan Israel.  

“Dalam situasi di mana organisasi teroris Houthi menembakkan rudal ke Israel, saya ingin menyampaikan pesan yang jelas: kami akan melumpuhkan mereka dengan keras,” ujar Katz dikutip dari Anadolu.

“Kami akan menghancurkan infrastruktur strategis mereka dan mengeliminasi para pemimpin mereka, sebagaimana yang telah kami lakukan terhadap Ismail Haniyeh, Yahya Sinwar, dan Hassan Nasrallah,” imbuhnya.  

Sebelumnya, kelompok Houthi menyatakan serangan mereka adalah bentuk solidaritas terhadap Gaza, yang sejak 7 Oktober 2023 menghadapi bombardir besar-besaran dari Israel.

Dalam beberapa pekan terakhir, Houthi juga menyerang kapal kargo yang terkait dengan Israel di Laut Merah menggunakan rudal dan drone.  

Baca Juga: Kekerasan Israel di Gaza Berlangsung Intens, PBB Ungkap Pengiriman Bantuan Hampir Mustahil

Kelompok tersebut menegaskan, operasi yang mereka lakukan akan terus berlanjut hingga agresi terhadap Gaza dihentikan.

Serangan rudal Houthi memicu respons dari koalisi pimpinan Amerika Serikat, yang sejak awal 2024 melancarkan serangan udara ke wilayah yang diduga menjadi basis Houthi di Yaman. 

Serangan tersebut menargetkan lokasi strategis di Al Hudaydah dan Sana’a, namun aksi itu kerap dibalas oleh kelompok Houthi.  

Dalam pernyataannya, Katz juga mengungkapkan, pembunuhan Ismail Haniyeh pada Juli lalu dilakukan saat Haniyeh berada di Teheran, Iran.

Pengakuan ini menjadi konfirmasi pertama dari pejabat tinggi Israel mengenai operasi tingkat tinggi tersebut.  

Selain Haniyeh, Israel juga dilaporkan telah membunuh Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, dalam serangan di Rafah pada 17 Oktober, serta Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah, dalam serangan udara di Beirut pada 27 September.  

Konflik di Gaza antara Hamas dan Israel telah memicu kecaman dari berbagai pihak internasional. 

Israel menghadapi dakwaan genosida di Pengadilan Internasional (ICJ) atas tindakannya di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 45.300 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak.  

Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) juga mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.   

Baca Juga: Direktur Rumah Sakit Gaza Minta Pertolongan Dunia, Dikepung Israel dengan Robot Pengebom




Sumber : Anadolu




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x