“Aktivitas belajar dan mengajar sedang berlangsung saat penembakan terjadi,” kata Barnes.
Polisi memblokir jalan-jalan di sekitar sekolah, dan agen federal segera berada di tempat kejadian untuk membantu penegak hukum setempat. Tidak ada tembakan yang dilepaskan oleh polisi dalam peristiwa ini.
Anak-anak dan keluarga dipertemukan kembali setelah kejadian penembakan di sebuah klinik kesehatan yang berada sekitar satu mil dari sekolah.
Bethany Highman, ibu dari seorang siswa di sekolah tersebut, bergegas ke sekolah dan mengetahui melalui FaceTime bahwa putrinya baik-baik saja.
"Begitu kejadian itu terjadi, dunia Anda berhenti sejenak. Tidak ada hal lain yang penting," kata Highman. "Tidak ada seorang pun di sekitar Anda. Anda hanya ingin berlari ke pintu dan mencoba melakukan semua yang Anda bisa sebagai orang tua untuk bersama anak-anak Anda."
Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Penembakan CEO UnitedHealthcare, Siapa Sosoknya?
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Joe Biden mengutip tragedi tersebut dengan meminta Kongres untuk meloloskan pemeriksaan latar belakang universal, undang-undang bendera merah nasional, dan pembatasan senjata jenis tertentu.
“Kita tidak akan pernah menerima kekerasan yang tidak masuk akal yang membuat trauma anak-anak, keluarga mereka, dan menghancurkan seluruh komunitas,” kata Biden.
Ia berbicara dengan Gubernur Wisconsin Tony Evers dan Wali Kota Madison Satya Rhodes-Conway dan menawarkan dukungannya.
Evers mengatakan “tidak terpikirkan” bahwa seorang anak atau guru akan pergi ke sekolah dan tidak pernah kembali ke rumah.
Penembakan di sekolah tersebut merupakan yang terbaru di antara puluhan penembakan di seluruh AS dalam beberapa tahun terakhir, termasuk yang sangat mematikan di Newtown, Connecticut; Parkland, Florida; dan Uvalde, Texas.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.