Kompas TV internasional kompas dunia

Uni Eropa dan Dunia Sambut Gencatan Senjata Hizbullah-Israel, Stabilitas Jadi Harapan

Kompas.tv - 27 November 2024, 22:14 WIB
uni-eropa-dan-dunia-sambut-gencatan-senjata-hizbullah-israel-stabilitas-jadi-harapan
Baris depan dari kiri, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noël Barrot, Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly, Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani, Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy, dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell berpose untuk foto keluarga dengan, baris kedua dari kiri, Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed Abdulaziz Al-Khulaifi, Mesir, Badr Ahmed Mohamed Abdelatty, Arab Saudi, Faisal Farhan Al Saud, Yordania, Ayman Safadi, Uni Emirat Arab, Reem Ebrahim Al Hashimy, dan Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul-Gheit di pertemuan G7 Menteri Luar Negeri di Fiuggi, sekitar 70 kilometer tenggara Roma, Senin, 25 November 2024. (Sumber: AP Photo/Alessandra Tarantino)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

LONDON, KOMPAS.TV Uni Eropa dan para pemimpin dunia menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, menyebut langkah tersebut sebagai "kelegaan di tengah situasi yang menghancurkan di Timur Tengah."

Borrell juga memuji mediasi intensif yang dilakukan oleh Prancis dan Amerika Serikat (AS) dalam mendorong tercapainya kesepakatan itu. 

"Kesepakatan gencatan senjata di Lebanon adalah sebuah kelegaan. Saya ingin mengapresiasi Prancis dan AS atas upaya mediasi mereka," tulis Borrell media sosial X pada Selasa (26/11/2024).

Ia menegaskan pentingnya memastikan kesepakatan tersebut bertahan demi melindungi nyawa warga sipil di Lebanon dan Israel serta memungkinkan kembalinya pengungsi secara aman. 

Selain itu, Borrell juga menyoroti perlunya implementasi penuh Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB yang mengatur langkah-langkah pemeliharaan perdamaian di perbatasan Lebanon-Israel.

“Sekarang yang terpenting adalah memastikan gencatan senjata ini bertahan,” tambahnya.

Reaksi Dunia Internasional

Kesepakatan gencatan senjata Hizbullah-Israel ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pemimpin dunia. 

Baca Juga: Uni Eropa Desak Israel Terima Gencatan Senjata dengan Hizbullah: jika Tidak, Lebanon Akan Hancur

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pernyataan bersama menyebutkan bahwa penghentian permusuhan ini akan menciptakan kondisi untuk mengembalikan ketenangan dan keamanan di wilayah perbatasan.

“Pengumuman ini memungkinkan warga di kedua negara untuk kembali ke rumah mereka dengan aman di sepanjang Blue Line,” demikian bunyi pernyataan tersebut dikutip dari Anadolu.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyerukan agar kesepakatan ini menjadi dasar solusi politik yang berkelanjutan. 

Ia juga menegaskan perlunya kemajuan dalam mencapai gencatan senjata di Gaza, pembebasan sandera, serta pengiriman bantuan kemanusiaan.

Menteri Luar Negeri Irlandia Michael Martin menyebut langkah ini sebagai peluang bagi kedua belah pihak untuk berdialog lebih jauh menuju perdamaian jangka panjang. 

Hal senada juga diungkapkan Menteri Luar Negeri Swedia Maria Stenergard yang menilai kesepakatan tersebut dapat memperbaiki kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.

“Warga sipil di kedua belah pihak telah lama menderita. Ini saatnya menghentikan konflik,” tulis Stenergard melalui X.

Komitmen dan Harapan Baru

Presiden Macron menekankan bahwa gencatan senjata ini merupakan hasil dari upaya diplomasi yang berlangsung selama berbulan-bulan. 

Baca Juga: Israel Sepakati Gencatan Senjata dengan Hizbullah, Wajib Angkat Kaki dari Lebanon

Ia juga menyerukan agar kesepakatan tersebut menjadi awal baru bagi Lebanon dalam membangun kembali stabilitas internalnya.

“Kesepakatan ini harus membuka babak baru bagi Lebanon. Penghentian permusuhan memberikan kesempatan bagi warga Lebanon untuk berupaya, dengan dukungan para mitra, menuju pemulihan yang berkelanjutan,” ujar Macron.

Senada dengan itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut gencatan senjata ini sebagai langkah penting untuk mengurangi pengaruh Hizbullah dan meningkatkan keamanan serta stabilitas internal Lebanon.

Gencatan senjata yang mulai berlaku pada Rabu (27/11) pukul 04.00 waktu setempat ini disambut positif oleh berbagai negara Eropa, termasuk Austria dan Belanda. 

Austria, melalui Kementerian Luar Negerinya, menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Resolusi 1701 dan mempertegas komitmen terhadap pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

Meski demikian, tantangan tetap membayangi pelaksanaan gencatan senjata ini. Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan bahwa kondisi kesehatan di Lebanon telah terpukul oleh konflik berkepanjangan. 

Ia berharap kesepakatan ini dapat segera diimplementasikan untuk meringankan beban warga sipil.

“Obat terbaik adalah perdamaian,” ujar Tedros.

Baca Juga: Paus Fransiskus Kecam Kesombongan Penjajah Israel di Palestina


 




Sumber : Anadolu




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x