Pernyataan angkatan udara tersebut tidak menyebutkan jenis ICBM yang tepat tetapi mengatakan bahwa rudal itu diluncurkan dari wilayah Astrakhan Rusia, yang berada di Laut Kaspia.
"Hari ini, tetangga kita yang gila sekali lagi menunjukkan siapa dia sebenarnya," kata Zelenskyy. "Dan betapa takutnya dia," tambahnya.
Pejabat Inggris hingga kini belum mengonfirmasi jenis rudal yang telah ditembakkan Rusia.
Menteri Pertahanan John Healey mengatakan, ada laporan yang belum dikonfirmasi tentang Rusia yang menembakkan rudal balistik baru ke Ukraina, yang kita tahu telah mereka persiapkan selama berbulan-bulan.
Rudal balistik dapat memiliki jangkauan mulai dari kurang dari 500 kilometer hingga lebih dari 5.500 kilometer dalam kasus rudal antarbenua.
"Balistik" mengacu pada bentuk lintasannya. Sejak era Perang Dingin, Moskow dan Washington telah saling memberi tahu sebelumnya tentang peluncuran ICBM untuk mencegah pihak lain menganggap peluncuran uji coba sebagai serangan nuklir.
Baca Juga: AS Izinkan Ukraina Serang Wilayah Rusia dengan Rudal Jarak Jauh, Kremlin Sebut Langkah Berbahaya
Mereka tetap saling memberikan peringatan tentang rudal tersebut meskipun ketegangan meningkat.
Awal minggu ini, pemerintahan Biden mengizinkan Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok AS untuk menyerang lebih dalam ke Rusia, yang merupakan sebuah langkah yang memicu tanggapan marah dari Moskow.
Beberapa hari kemudian, Ukraina menembakkan beberapa rudal ke Rusia, menurut Kremlin.
Pada hari yang sama, Presiden Vladimir Putin menandatangani doktrin baru yang memungkinkan respons nuklir potensial bahkan terhadap serangan konvensional terhadap Rusia oleh negara mana pun yang didukung oleh kekuatan nuklir.
Doktrin tersebut dirumuskan secara luas untuk menghindari komitmen tegas untuk menggunakan senjata nuklir.
Sebagai tanggapan, negara-negara Barat, termasuk AS, mengatakan Rusia telah menggunakan retorika dan perilaku nuklir yang tidak bertanggung jawab selama perang untuk mengintimidasi Ukraina dan negara-negara lain.
Mereka juga menyatakan, kekecewaan atas pengerahan ribuan pasukan Korea Utara ke Rusia untuk berperang melawan Ukraina.
Selain itu, pada hari Kamis, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, dalam sebuah pernyataan bahwa sistem pertahanan udaranya menembak jatuh dua rudal Storm Shadow buatan Inggris, enam roket HIMARS, dan 67 pesawat tanpa awak.
Pernyataan tersebut tidak menyebutkan kapan atau di mana Storm Shadow ditembak jatuh atau apa yang menjadi targetnya.
Rusia sebelumnya melaporkan telah menjatuhkan beberapa rudal di atas Semenanjung Krimea yang dianeksasi secara ilegal.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.