WASHINGTON, KOMPAS.TV - Eks tentara Korea Utara yang membelot mengungkapkan pasukan khusus negara yang dipimpin Kim Jong-un itu tak siap lawan Ukraina.
Pasukan khusus Kim Jong-un, Korps Badai, disebut akan membantu tentara Rusia untuk berperang lawan Ukraina.
Namun Lee Hyunseung, yang sebelumnya merupakan tentara Kim Jong-un, menyebut mereka tak siap untuk berperang melawan Ukraina.
Baca Juga: Arab Saudi Kesal ke Israel, MBS Mengutuk Genosida Kolektif di Gaza
Lee sebelumnya menghabiskan 3,5 tahun karir militernya bersama batalion artileri dan pengintaian di awal 2000-an. Ia juga telah melakukan pelatihan bersama Korps Badai, selama enam bulan.
Ia pun menegaskan bahwa mereka masih belum siap untuk berperang langsung dengan Ukraina.
“Mereka jelas tidak siap,” kata Lee kepada Radio Free Europe/Radio Liberty, Jumat (8/11/2024).
“Mereka tak pernah terlibat dengan konflik besar. Mereka tak pernah memiliki pengalaman perang yang sebenarnta,” tambah pria berusia 39 tahun yang kini tinggal di Amerika Serikat (AS) usai membelot dari Korea Utara.
Pernyataan Lee itu muncul setelah dilaporkan terjadinya bentrokan kecil perdana antara tentara Korea Utara dan Ukraina di Kursk, yang dilaporkan menelan sejumlah korban jiwa.
Kursk sendiri merupakan kota di Rusia yang diduduki oleh tentara Ukraina, setelah invasi Moskow.
Kiev mengungkapkan sekitar 11.000 tentara Korea Utara telah tiba di Kursk.
Militer Ukraina melaporkan Rusia telah mempersenjatai tentara Korea Utara di dengan pesenjataan infanteri standar, termasuk senapan rifle, rudal anti-tank, dan granat lontar.
Menurut Lee, Pyongyang telah mengadopsi banyak sistem persenjataan Rusia.
Namun, tentara Korea Utara yang dikirm ke Rusia juga menerima tekonologi yang lebih canggih termasuk, kamera untuk penglihatan malam, dan peralatan termal serta pencerah pandangan.
Rusia juga telah menggunakan persenjataan canggih di Ukraina, termasuk drone, serta bom dan rudal berpemandu.
Tetapi, Lee melihat bahwa itu akan menjadi kesulitan bagi tentara Ukraina.
Baca Juga: AS Sebut Tentara Korea Utara Mulai Bertempur di Rusia, Dilatih Perang Parit dan Operasikan Drone
“Mereka tak terlatih dengan peralatan tersebut. Pelatihan mereka sejak tiba di Rusia sepertinya hanya dasar-dasar,” kata Lee.
Menurut dengan jangka waktu singkat, para tentara Korea Utara tak akan menguasai drone dan peralatan berteknologi tinggi dengan cepat.
Hal itu akan membuat tentarea Korea Utara menjadi lebih rentan, dan akan mudah dikalahkan atau terbunuh.
Sumber : Radio Free Europe/Radio Liberty
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.