BLA dikenal sering melakukan serangan terhadap pasukan keamanan dan warga asing, terutama warga negara Tiongkok yang bekerja dalam proyek pembangunan di bawah inisiatif Belt and Road yang didanai Beijing.
Sebelumnya, pada Agustus lalu, BLA melancarkan serangan terkoordinasi yang menargetkan bus penumpang, polisi, dan pasukan keamanan di Balochistan, menewaskan lebih dari 50 orang, sebagian besar warga sipil.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk keras serangan ini. Dalam pernyataan resminya, ia menyatakan bahwa pihak yang bertanggung jawab akan menghadapi hukuman berat.
"Pasukan keamanan kita bertekad untuk memberantas terorisme dari tanah Pakistan. Mereka yang melakukan serangan biadab ini akan membayar mahal atas perbuatannya," kata Sharif.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri Afghanistan dan Kedutaan Besar Rusia di Islamabad turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serta mengutuk aksi teror tersebut.
Kedua pihak menekankan pentingnya kerja sama regional untuk menghadapi ancaman terorisme yang terus mengancam stabilitas kawasan.
Serangan bom bunuh diri kali ini hanya berselang sepekan setelah insiden ledakan bom yang dipasang pada sepeda motor di Balochistan.
Serangan tersebut menargetkan kendaraan yang membawa petugas polisi yang ditugaskan melindungi pekerja polio, menewaskan sembilan orang, termasuk lima anak-anak yang kebetulan berada di dekat lokasi ledakan.
Provinsi Balochistan yang kaya akan minyak dan mineral merupakan wilayah terbesar di Pakistan namun memiliki populasi yang relatif kecil.
Provinsi ini juga menjadi pusat ketegangan antara pemerintah pusat dengan etnis minoritas Baloch, yang mengklaim mengalami diskriminasi dan eksploitasi oleh Islamabad.
Selain kelompok separatis, militan Islam juga aktif di wilayah ini, menjadikan Balochistan sebagai salah satu daerah paling rawan di Pakistan.
Baca Juga: Pasukan Pakistan Tewaskan 9 Militan di Dekat Perbatasan dengan Afghanistan
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.