Kepala Intelijen Militer Ukraina mengungkapkan, angka tersebut termasuk 500 perwira dan tiga jenderal.
Mereka bahkan disebut sudah ikut bertempur melawan pasukan Ukraina dalam sebuah pertempuran kecil pada pekan ini.
Namun, Ovcharenko mengaku tak khawatir dengan kehadiran tentara Korea Utara yang membantu Rusia.
“Kami tak tahu bagaimana Moskow akan melatih atau berkomunikasi dengan mereka,” ujarnya.
“Mereka mungkin profesional fanatik dengan jiwa totaliter, atau hanya orang-orang yang kurang pengalaman dari benua lain,” katanya.
“Apa pun yang terjadi, kami siap menghadapi ancaman tersebut. Mereka akan mati sia-sia,” tambah Ovcharenko.
Baca Juga: Dituding Terlibat Rencana Iran Bunuh Trump, Seorang Pria Didakwa tapi Belum Ditangkap
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah mengisyaratkan bahwa pendudukan Kursk oleh pasukannya akan memainkan peran dalam negosiasi setelah Donald Trump kembali menjadi Presiden AS.
Zelensyy menuduh AS, Inggris, dan Jerman secara pasif menonton Korea Utara berperang di Eropa.
Ia juga meminta sekutu-sekutunya itu untuk mencabut pembatasan penggunaan senjata jarak jauh, dengan mengatakan hal tersebut dapat membantu memusnahkan pasukan Korea Utara yang berkumpul di wilayah barat Rusia.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.