Kompas TV internasional kompas dunia

Survei AP: Pemilih Harris Termotivasi Isu Demokrasi, Pendukung Trump Peduli Isu Inflasi dan Imigrasi

Kompas.tv - 6 November 2024, 10:11 WIB
survei-ap-pemilih-harris-termotivasi-isu-demokrasi-pendukung-trump-peduli-isu-inflasi-dan-imigrasi
Para mahasiswa Howard University menonton siaran langsung hasil Pilpres Amerika Serikat dalam sebuah acara untuk calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, di Washington, Selasa (5/11/2024). (Sumber: AP Photo/Nathan Howard)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Edy A. Putra

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Warga Amerika Serikat (AS) memberikan suara mereka dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada Selasa (5/11/2024).

Berdasarkan survei The Associated Press, mereka memiliki motivasi yang berbeda-beda dalam memilih Kamala Harris atau pun Donald Trump, dua calon presiden AS.

Perbedaan ini mencerminkan perpecahan yang lebih luas mengenai masalah yang dihadapi negara tersebut.

AP VoteCast melakukan survei terhadap lebih dari 115.000 pemilih di seluruh AS. Mereka menemukan bahwa warga AS memilih Harris karena didorong oleh keinginan untuk mempertahankan demokrasi.

Itu adalah tanda bahwa pesan calon dari Partai Demokrat itu pada hari-hari terakhir kampanyenya yang menuduh Trump sebagai seorang fasis, mungkin telah berhasil.

Sebaliknya, para pendukung Trump sebagian besar berfokus pada isu imigrasi dan inflasi. Kedua isu itu telah ditekankan Trump sejak awal kampanyenya.

Trump telah berjanji akan mengembalikan lapangan pekerjaan di pabrik-pabrik dan meningkatkan produksi minyak dalam negeri.

Pandangan yang saling bertentangan tersebut menimbulkan tantangan bagi siapa pun yang memenangi Pilpres AS 2024 dan akan memimpin kekuatan ekonomi dan militer utama dunia.

Para pemilih melihat kualitas masing-masing kandidat secara berbeda. Mereka cenderung menggambarkan Trump sebagai pemimpin yang lebih kuat dibandingkan Harris.

Namun, Harris dinilai memiliki karakter moral yang dibutuhkan untuk menjadi Presiden AS.

Baca Juga: Pilpres AS 2024: Trump dan Harris Raih Kemenangan Awal, Hasil Negara Bagian Kunci Masih Ditunggu

Sekitar dua pertiga pemilih Harris mengatakan masa depan demokrasi adalah faktor terpenting bagi mereka dalam menentukan pilihan.

Berdasarkan survei, tidak ada topik lain seperti kenaikan harga-harga, kebijakan aborsi, masa depan kebebasan berbicara, atau potensi memiliki presiden perempuan pertama, yang menjadi faktor penentu keputusan untuk memilih Harris. 

Sedangkan para pemilih Trump lebih termotivasi oleh isu ekonomi dan imigrasi. Sekitar setengahnya mengatakan harga kebutuhan yang tinggi adalah isu terbesar yang menjadi faktor yang menentukan pilihan mereka.

Hampir sama banyaknya yang mengatakan hal yang sama tentang situasi di perbatasan AS-Meksiko. Sementara hanya sekitar sepertiga pemilih Trump yang mengatakan demokrasi adalah faktor terpenting dalam menentukan pilihan.

Sekitar 1 dari 4 mengatakan upaya pembunuhan terhadap Trump adalah faktor terpenting dalam suara mereka, dan sekitar 1 dari 10 mengatakan hal yang sama tentang kasus hukum terhadapnya. Namun, itu adalah isu sekunder bagi para pemilih Trump.

Baca Juga: [FULL] Trump vs Harris, Begini Analisis Dampak Pilpres AS Bagi Timur Tengah yang Membara

Kebijakan tarif yang diusulkan Trump serta deportasi massal imigran ilegal mendapat sambutan baik dari para pendukungnya.

Sekitar setengah dari pendukungnya menyebut ekonomi dan lapangan kerja sebagai isu utama yang dihadapi negara, sementara sekitar sepertiga mengatakan isu utama adalah imigrasi.

Sebaliknya, basis pendukung Harris berfokus pada isu yang lebih luas. Sekitar 3 dari 10 menyebut ekonomi sebagai isu utama, sementara sekitar 2 dari 10 mengatakan aborsi dan sekitar 1 dari 10 menyebut perawatan kesehatan atau perubahan iklim.


 




Sumber : The Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x