Selain itu, surat kabar Jerman, Bild menerbitkan artikel yang mengatakan Hamas menganggap perundingan pembebasan sandera sebagai bentuk perang psikologi terhadap Israel.
Media Israel dan para pengamat mengungkapkan skeptisme atas artikel tersebut.
Mereka meyakini itu sebagai upaya mendukung tuntutan Netanyahu atas perundingan pembebasan sandera dan membebaskannya dari kesalahan jika gagal.
Netanyahu sendiri mengatakan bahwa orang yang bersangkutan tak pernah ikut dalam pembicaraan keamanan, tak pernah diperlihatkan atau tak pernah menerima informasi rahasia, dan tak terlibat dalam kunjungan rahasia.
Artikel dari dokumen rahasia itu muncul setelah Netanyahu menyerukan kontrol abadi Israel atas Koridor Philadelphi di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir.
Hamas menolak permintaan tersebut dan menuduh Netanyahu sengaja menyabotase perundingan yang dimediasi oleh Amerika Serikat (AS), Qatar, dan Mesir.
Artikel tersebut juga terlihat memberikan kedok politik saat Netanyahu menghadapi kritik keras dari keluarga sandera dan sebagian besar masyarakat Israel, yang menyalahkannya atas kegagalan mencapai kesepakatan.
Baca Juga: Raja Spanyol Dilempari Lumpur Sisa Banjir saat Kunjungi Valencia, Diteriaki Pembunuh
Sebuah dokumen pengadilan mengonfirmasikan bahwa penyelidikan terhadap kebocoran dokumen itu dilakukan polisi, militer, dan Badan Keamanan Shin Bet.
Sejumlah tersangka telah ditangkap untuk diinterogasi.
Dikatakan bahwa insiden kebocoran dokumen itu menimbulkan risiko terhadap informasi dan sumber sensitif, serta merugikan pencapaian tujuan perang di Gaza.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.