PM Sanchez dan Kepala Pemerintahan Regional Valencia, Carlos Mozen, langsung dievakuasi menyusul meningkatnya insiden kekerasan dari kerumunan warga.
Para demonstran pun berteriak mencari dirinya.
“Di mana Sanchez?!” teriak kerumunan tersebut, setelah sang pemimpin pemerintahan Spanyol pergi.
“Saya baru 16 tahun. Kami mencoba menolong, dan pemimpin tak melakukan apa-apa. Orang-orang tewas. Saya tak bisa menghadapi ini lagi,” kata seorang bocah yang diketahui bernama Pau.
Raja Felipe VI pun mengatakan ia mengerti kemarahan dan rasa frustrasi para demonstran dalam video yang diunggah akun Instagram Kerajaan Spanyol.
Wali Kota Paiporta, Maribel Albalat mengaku terkejut dengan insiden kekerasan yang terjadi.
Namun, ia menegaskan memahami kefrustrasian dan putus asa yang dirasakan warganya.
Sementara itu, Anggota Parlemen Valencia Juan Bordera mengatakan kunjungan sang Raja adalah keputusan buruk.
“Otoritas tak mendengar setiap peringatan,” kata Bordera.
Baca Juga: Sekitar 7.000 Tentara Korut Dikirim ke Perbatasan Ukraina, Dibekali Senapan AK-12 dan Mortir
“Sangat logis banyak orang marah, dan sangat masuk akal orang-orang tak mengerti mengapa kunjungan ini sangat darurat,” tambahnya.
Raja juga dilaporkan akan melakukan kunjungan ke Chiva, kota lainnya di Valencia yang juga terdampak parah banjir. Namun, kunjungan tersebut akhirnya ditunda.
Sumber : BBC International
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.