Namun, dia tidak menjawab apakah teks yang dilaporkan oleh Kan menjadi dasar bagi pembicaraan lanjutan.
Sementara itu, Hizbullah, yang didukung penuh oleh Iran, menghadapi tekanan domestik untuk mencapai kesepakatan.
Kritikus menuduh kelompok bersenjata ini menyeret Lebanon ke dalam konflik yang tidak sejalan dengan kepentingan nasional.
Serangan udara Israel telah menghancurkan sebagian besar kepemimpinan Hizbullah, termasuk pemimpin lama Hassan Nasrallah.
Baca Juga: Hizbullah Angkat Naim Qassem sebagai Pemimpin Baru Gantikan Hassan Nasrallah
Serangan tersebut juga menyebabkan kerusakan parah di wilayah selatan Lebanon, Lembah Bekaa timur, serta wilayah selatan Beirut, yang menjadi basis kekuatan kelompok tersebut.
Pada Rabu, pemimpin baru Hizbullah, Naim Qassem, memberikan pidato pertamanya sebagai sekretaris jenderal.
Dia menegaskan bahwa Hizbullah akan melanjutkan rencana perangnya, tetapi membuka pintu untuk kesepakatan di bawah syarat-syarat tertentu. Menurutnya, Israel belum mengajukan proposal yang dapat dibahas.
Pada saat yang sama, Israel meluncurkan serangan udara besar di kota bersejarah Baalbek di Lembah Bekaa, yang bisa menjadi indikasi bahwa serangan militer Israel terhadap Hizbullah akan meluas ke daerah strategis di dekat perbatasan dengan Suriah.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi Lebanon, Al Jazeed, beberapa jam kemudian, PM Mikati mengatakan dirinya “optimistis dengan hati-hati” setelah menerima panggilan telepon dari Hochstein, yang sebelumnya telah berkunjung ke Lebanon.
Menurutnya, kemungkinan gencatan senjata bisa tercapai dalam beberapa jam atau hari ke depan.
Meski demikian, masih belum jelas apakah kesepakatan bisa dicapai sebelum pemilihan presiden AS pada Selasa mendatang.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu masih menunggu hasil pemilu AS sebelum membuat keputusan lebih lanjut.
Di tempat lain, pejabat AS juga tengah mengupayakan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera antara Israel dan Hamas di Gaza.
Gedung Putih mengumumkan bahwa Direktur CIA William Burns akan melakukan perjalanan ke Kairo pada Kamis (31/10/2024) untuk melakukan pembicaraan terkait hal tersebut.
Baca Juga: Saling Serang Israel-Hizbullah Semakin Memanas, Warga Sipil di Lebanon Berjatuhan
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.