BEIRUT, KOMPAS.TV - Ketegangan di Lebanon kembali memuncak setelah Israel mengancam akan melancarkan lebih banyak serangan ke kota Baalbek, Rabu (30/10/2024).
Militer Israel memerintahkan seluruh penduduk Baalbek dan sekitarnya untuk meninggalkan wilayah tersebut. Mereka mengeklaim menargetkan situs-situs milik Hizbullah, partai politik Lebanon yang memiliki sayap militer.
Namun, laporan di lapangan menunjukkan sebagian besar korban justru adalah warga sipil.
"Kami tidak perlu khawatir, Tuhan bersama kami," ujar Ali Allam, Direktur Rumah Sakit Dar Al Amal di Baalbek, saat diwawancarai The National setelah Israel memerintahkan pemindahan paksa warga sipil.
Baalbek adalah kota bersejarah yang sangat penting, terutama dikenal karena situs arkeologinya yang luar biasa.
Terletak di Lembah Bekaa, Lebanon, Baalbek adalah rumah bagi kompleks kuil Romawi yang merupakan salah satu yang terbesar dan terbaik yang masih ada di dunia.
Situs ini mencakup Kuil Bacchus, Kuil Jupiter, dan Kuil Venus, yang semuanya merupakan peninggalan dari era Kekaisaran Romawi ketika kota ini dikenal sebagai Heliopolis.
Baalbek sudah dihuni sejak zaman kuno, jauh sebelum kedatangan Romawi, dan pernah menjadi pusat keagamaan serta perdagangan penting di wilayah Timur Tengah.
Baca Juga: Serba-Serbi Serangan Israel: 10 Orang Tewas di Gaza & 60 Orang Tewas di Lebanon
Selain arsitektur Romawi, pengaruh budaya lain dari Yunani, Arab, hingga Kekhalifahan Islam juga terlihat di situs ini.
UNESCO memasukkan Baalbek ke dalam daftar Warisan Dunia pada tahun 1984, mengakuinya sebagai salah satu situs arkeologi paling signifikan dan penting di dunia.
Di sisi lain, serangan Israel di Lebanon Selatan menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai sekitar 60 orang lainnya.
Wilayah tersebut sebelumnya relatif aman dari serangan besar hingga Israel meningkatkan intensitas serangannya dalam enam minggu terakhir.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, serangan di Sarafand yang terletak di selatan Sidon, kota terbesar di Lebanon Selatan, menewaskan delapan orang dan melukai 21 orang lainnya.
Di Sidon, enam orang tewas dan 37 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan udara Israel.
Lebih dari 2.700 orang dilaporkan telah tewas dan 12.592 orang terluka dalam konflik yang telah berlangsung selama setahun antara Israel dan Hizbullah.
Baca Juga: Saling Serang Israel-Hizbullah Semakin Memanas, Warga Sipil di Lebanon Berjatuhan
Sebagian besar korban jatuh dalam eskalasi kekerasan selama enam minggu terakhir, sementara sekitar 1,4 juta warga terpaksa mengungsi dari rumah mereka.
Pada hari sebelumnya, serangan Israel menyebabkan kerusakan luas di berbagai wilayah Lebanon, terutama di Lebanon Selatan, Beirut, dan Lembah Bekaa yang berbatasan dengan Suriah, tempat Baalbek berada.
Serangan udara Israel terbesar terjadi di wilayah Baalbek-Hermel pada Senin (28/10/2024), menewaskan setidaknya 67 orang dan melukai lebih dari 120 orang.
Menurut laporan, hari itu menjadi "hari paling mematikan" di wilayah tersebut sejak perang dimulai.
Israel juga telah memulai invasi darat di Lebanon Selatan, meski mengalami kemajuan lambat akibat perlawanan sengit dari pejuang Hizbullah.
Kantor berita resmi Lebanon, NNA, melaporkan tank-tank Israel telah memasuki bagian timur desa Khiam, sekitar 6 kilometer dari perbatasan dengan Israel.
Itu merupakan penetrasi terdalam Israel ke Lebanon Selatan sejak invasi darat dimulai bulan lalu.
Hizbullah mengeklaim telah menghancurkan dua tank Israel menggunakan rudal berpemandu dan melancarkan serangan roket serta artileri terhadap pasukan Israel di selatan dan barat daya Khiam.
Baca Juga: Lengkap! Rekaman Serangan Rusia ke Kyiv hingga Serangan Udara Israel ke Lebanon
Sumber : The National
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.