Mereka menegaskan, paket persenjataan terbaru secara serius melanggar kedaulatan dan kepentingan kemanan China.
Secara serius pula merusak hubungan China-AS, dan membahayakan perdamaian dan stabilitas di selat Taiwan.
“China dengan keras mengutuk dan secara tegas menentangnya, dan telah mengajukan perwakilan resmi ke AS,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China.
Kementerian tersebut menambahkan, China akan melakukan segala tindakan yang diperlukan untuk secara tegas membela kedaulatan, keamanan dan integritas wilayah nasional.
China, yang menyebut kedaulatan di Taiwan sebagai “garis merah” yang tak boleh dilewati, menolak mengesampingkan penggunaan kekerasan untuk menjadikan Taiwan di bawah kendalinya.
China mempertahankan kehadiran jet tempur, drone, dan kapal perang hampir setiap hari di sekitar pulau tersebut.
Pada bulan ini, mereka juga mengadakan latihan perang skala besar di sekitarnya.
Pada awal bulan ini, Taiwan telah mendeteksi rekor 153 pesawat militer China yang terbang di dekatnya dalam satu hari.
Baca Juga: Ukraina Rayu Tentara Korea Utara yang Perang untuk Rusia Menyerah, Ditawari Makanan dan Penampungan
Beijing secara reguler mengungkapkan kemarahan atas dukungan internasional kepada Taiwan.
Mereka juga menuduh Washington ikut campur dalam urusan mereka.
China mengatakan, AS telah menyimpang dari kebijakan “Satu China”, yang mana Washington tak secara terbuka mendukung kemerdekaan Taiwan.
Sumber : Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.