Kompas TV internasional kompas dunia

AS Sebut 3.000 Tentara Korea Utara Dilatih di Rusia, Target Sah jika Ikut Berperang di Ukraina

Kompas.tv - 24 Oktober 2024, 10:23 WIB
as-sebut-3-000-tentara-korea-utara-dilatih-di-rusia-target-sah-jika-ikut-berperang-di-ukraina
Tentara Korea Utara. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

Kirby pun memberikan peringatan keras jika para tentara Korea Utara itu akhirnya berperang di Rusia.

“Jika mereka dikerahkan untuk melawan Ukraina, mereka sudah sah ikut bermain,” katanya, dikutip dari The Guardian.

“Mereka akan menjadi target sah, dan militer Ukraina akan membela diri mereka sendiri melawan tentara Korea Utara, sama dengan mereka membela diri melawan tentara Rusia,” tambahnya.

Anggota Parlemen di Korea Selatan mengatakan Pyongyang telah berjanji mengirim total 10.000 tentara Korea Utara ke Rusia. Pengiriman pasukan tersebut diperkirakan bakal selesai pada Desember mendatang.

Baca Juga: Menhan AS Lloyd Austin Klaim Punya Bukti Tentara Korea Utara Masuk Rusia Bantu Perang di Ukraina

Jumlah 3.000 tentara yang disebutkan Kirby tersebut mencapai dua kali lebih banyak daripada jumlah tentara Korea Utara yang sudah berada di Rusia.

“Tanda-tanda tentara telah dilatih di dalam Korea Utara terdeteksi pada September dan Oktober,” kata Anggota Parlemen Korea Selatan untuk Komite Intelijen, Park Sun-won.

“Sepertinya pasukan itu kini telah disebar ke beberapa fasilitas pelatihan di Rusia, dan beradaptasi dengan lingkungan setempat,” lanjutnya.

Pada Senin (21/10/2024), Korea Utara membantah tuduhan Korea Selatan dan Ukraina yang menyatakan bahwa mereka telah mengirimkan pasukan untuk membantu Rusia dalam perang di Ukraina. 

Pyongyang menyebut tuduhan tersebut sebagai "rumor tak berdasar" dan menegaskan bahwa hubungan mereka dengan Rusia adalah sah dan bersifat kooperatif.

"Mengenai apa yang disebut kerja sama militer dengan Rusia, delegasi saya tidak merasa perlu mengomentari rumor stereotip yang tidak berdasar tersebut," kata seorang perwakilan Korea Utara di hadapan Sidang Komite Pertama Majelis Umum PBB yang membahas pelucutan senjata dan keamanan internasional, Senin, dikutip dari Yonhap.


 




Sumber : The Guardian




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x