TEL AVIV, KOMPAS.TV – Israel menyatakan pada Selasa (22/10/2024) bahwa salah satu serangan udaranya di pinggiran Beirut, Lebanon, awal bulan ini menewaskan Hashem Safieddine, seorang pejabat tinggi Hizbullah yang diperkirakan akan menggantikan Hassan Nasrallah sebagai pemimpin kelompok tersebut.
Safieddine dikenal sebagai sosok berpengaruh di dalam tubuh Hizbullah dan disebut-sebut sebagai calon kuat pengganti Nasrallah, pemimpin Hizbullah yang telah lama memimpin organisasi tersebut. Nasrallah sendiri sudah lebih dulu tewas dalam serangan Israel pada bulan lalu.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pihak Hizbullah terkait nasib Safieddine.
Serangan Israel terhadap Hizbullah di Lebanon selatan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dengan serangan udara yang diklaim menargetkan sejumlah pemimpin senior kelompok tersebut.
Israel mengeklaim serangan ini berhasil melemahkan struktur kepemimpinan Hizbullah, yang selama ini menjadi kekuatan utama dalam perlawanan terhadap Israel di wilayah Lebanon.
Selain serangan di Lebanon, Israel juga berhasil menewaskan pemimpin tertinggi Hamas, Yahya Sinwar, dalam pertempuran di Gaza pekan lalu.
Pembunuhan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan kelompok-kelompok militan di Gaza dan Lebanon.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, yang tengah berada di Israel untuk kunjungan resmi, mendesak pemerintah Israel agar memanfaatkan kematian Sinwar sebagai peluang untuk mengakhiri perang di Gaza dan fokus pada upaya pembebasan sandera yang diambil oleh Hamas.
Blinken juga menekankan pentingnya Israel meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan ke warga Palestina yang terdampak oleh konflik.
Baca Juga: Penampakan Gedung di Beirut Hancur usai Diserang Israel
Pertemuan antara Blinken dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan berlangsung selama lebih dari dua jam.
Kantor Netanyahu menggambarkan pertemuan itu sebagai “hangat dan produktif,” dengan fokus pada upaya penyelesaian konflik dan bantuan kemanusiaan.
Sementara itu, kawasan pinggiran Beirut di mana Safieddine terbunuh kembali digempur oleh serangan udara Israel pada Selasa.
Salah satu serangan dilaporkan menghancurkan bangunan yang disebut-sebut digunakan oleh Hizbullah.
Ledakan dari serangan tersebut mengirimkan asap dan puing-puing ke udara, hanya beberapa ratus meter dari lokasi di mana juru bicara Hizbullah baru saja memberikan keterangan kepada pers terkait serangan drone pada akhir pekan lalu yang merusak rumah Netanyahu di Caesarea.
Serangan-serangan udara Israel ini terjadi sekitar 40 menit setelah peringatan evakuasi dikeluarkan untuk dua bangunan di daerah tersebut, yang menurut Israel digunakan oleh Hizbullah. Konferensi pers Hizbullah pun terpaksa dihentikan lebih awal.
Juru bicara utama Hizbullah, Mohammed Afif, mengonfirmasi bahwa kelompoknya bertanggung jawab atas serangan drone pada Sabtu lalu yang menargetkan rumah Netanyahu.
Namun, menurut Israel, baik Netanyahu maupun istrinya tidak berada di rumah saat serangan terjadi.
Kunjungan Blinken ke Israel merupakan yang ke-11 kalinya sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas satu tahun lalu.
Kunjungan tersebut terjadi beberapa jam setelah Hizbullah meluncurkan rentetan roket ke Israel tengah, yang memicu sirene serangan udara di berbagai wilayah, termasuk bandara internasional. Namun, tidak ada laporan mengenai kerusakan atau korban dari serangan tersebut.
Baca Juga: Israel Kepung Utara Gaza Selama 18 Hari, Rumah Sakit Sudah Kehabisan Peti Jenazah
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.