JAKARTA, KOMPAS.TV – Prabowo Subianto resmi dilantik sebagai Presiden Indonesia yang kedelapan pada Minggu (20/10/2024).
Dalam pidato pelantikannya, Presiden Prabowo membetot perhatian media Turki saat kembali menegaskan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina, mengaitkannya dengan sejarah panjang penindasan yang pernah dialami bangsa Indonesia.
"Kita dulu dianggap lebih rendah dari anjing. Itulah mengapa kita memiliki prinsip solidaritas. Kita harus membela yang tertindas, dan itulah alasan mengapa kita mendukung kemerdekaan Palestina," ujar Prabowo dengan penuh semangat di hadapan anggota parlemen, merujuk pada masa kolonial Belanda yang meninggalkan jejak mendalam di Indonesia meski negara ini telah merdeka sejak 1945, seperti laporan Anadolu.
Prabowo mengenang, saat dirinya bertugas di militer pada 1978, ia melihat papan di kawasan Manggarai yang bertuliskan "honden en inlander verboden", yang dalam bahasa Belanda yang berarti "anjing dan pribumi dilarang masuk".
Kenangan ini semakin memperkuat prinsip Prabowo untuk selalu berpihak pada mereka yang tertindas, termasuk rakyat Palestina.
Baca Juga: Politik Luar Negeri Prabowo: Seribu Kawan Terlalu Sedikit, Satu Lawan Terlalu Banyak
Dukungan Indonesia untuk Palestina
Dalam pidatonya, Prabowo juga menegaskan kesiapan Indonesia untuk memberikan lebih banyak bantuan logistik dan mengevakuasi korban luka serta anak-anak yang mengalami trauma akibat konflik yang tidak adil.
"Kami akan menyiapkan semua rumah sakit, termasuk rumah sakit militer, untuk membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban perang yang tidak adil ini," lanjutnya.
Ia merujuk pada kerja sama Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA) untuk mengirim tenaga medis guna merawat warga Palestina yang terluka.
Menurutnya, Indonesia mencari persahabatan dengan negara lain, namun hal itu tidak berarti menutup mata terhadap kolonialisme yang masih terjadi di berbagai belahan dunia.
Pemimpin untuk Seluruh Rakyat Indonesia
Menggantikan Joko Widodo yang memimpin Indonesia selama 10 tahun, Prabowo berjanji akan menjadi "pemimpin untuk semua rakyat Indonesia". Upacara pelantikan berlangsung di Jakarta pada Senin (21/10), dihadiri oleh sejumlah tamu kehormatan dari luar negeri.
Prabowo, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pertahanan di kabinet Jokowi, terpilih pada Februari lalu setelah meraih kemenangan telak.
Usai pelantikan, Prabowo yang kini berusia 73 tahun langsung menuju Istana Presiden, di mana ia disambut oleh presiden sebelumnya dengan hangat.
Dalam pidato yang penuh emosi, Prabowo menegaskan komitmennya untuk menjadi pemimpin bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa memandang perbedaan politik, serta memperjuangkan perlindungan dan kesejahteraan bagi kelompok-kelompok yang paling rentan di Indonesia.
Baca Juga: Ikrar Prabowo Dukung Palestina Merdeka: Kita Mantan Bangsa Terjajah, Harus Berprinsip dan Solider
Fokus pada Persatuan Nasional dan Ketahanan Pangan
Prabowo juga menekankan bahwa persatuan nasional dan ketahanan pangan akan menjadi prioritas utama dalam masa pemerintahannya.
Ia berjanji bahwa semua sumber daya alam Indonesia akan dikelola untuk kepentingan masyarakat luas.
Selain itu, ia berkomitmen untuk melanjutkan kebijakan pendahulunya, termasuk industrialisasi komoditas pertambangan dan larangan ekspor bahan mentah serta mineral.
"Kami akan menjalankan sumpah ini dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh tanggung jawab, mengutamakan seluruh rakyat, termasuk mereka yang tidak memilih kami," ujarnya.
Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Jokowi yang berusia 37 tahun, juga dilantik sebagai wakil presiden mendampingi Prabowo.
Menteri Pertahanan Turki, Yasar Guler, turut hadir dalam upacara pelantikan tersebut dan menyampaikan salam serta ucapan selamat dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kepada Prabowo.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.