Kompas TV internasional kompas dunia

Pidato Prabowo Dukung Palestina Pukau Media Turki, Soroti Penyebutan Pribumi dan Anjing

Kompas.tv - 21 Oktober 2024, 18:05 WIB
pidato-prabowo-dukung-palestina-pukau-media-turki-soroti-penyebutan-pribumi-dan-anjing
Prabowo Subianto, menyampaikan pidato pada upacara pelantikan presiden di gedung Parlemen di Jakarta, Indonesia, Minggu, 20 Oktober 2024. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV Prabowo Subianto resmi dilantik sebagai Presiden Indonesia yang kedelapan pada Minggu (20/10/2024). 

Dalam pidato pelantikannya, Presiden Prabowo membetot perhatian media Turki saat kembali menegaskan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina, mengaitkannya dengan sejarah panjang penindasan yang pernah dialami bangsa Indonesia.

"Kita dulu dianggap lebih rendah dari anjing. Itulah mengapa kita memiliki prinsip solidaritas. Kita harus membela yang tertindas, dan itulah alasan mengapa kita mendukung kemerdekaan Palestina," ujar Prabowo dengan penuh semangat di hadapan anggota parlemen, merujuk pada masa kolonial Belanda yang meninggalkan jejak mendalam di Indonesia meski negara ini telah merdeka sejak 1945, seperti laporan Anadolu

Prabowo mengenang, saat dirinya bertugas di militer pada 1978, ia melihat papan di kawasan Manggarai yang bertuliskan "honden en inlander verboden", yang dalam bahasa Belanda yang berarti "anjing dan pribumi dilarang masuk". 

Kenangan ini semakin memperkuat prinsip Prabowo untuk selalu berpihak pada mereka yang tertindas, termasuk rakyat Palestina.

Baca Juga: Politik Luar Negeri Prabowo: Seribu Kawan Terlalu Sedikit, Satu Lawan Terlalu Banyak

Dukungan Indonesia untuk Palestina

Dalam pidatonya, Prabowo juga menegaskan kesiapan Indonesia untuk memberikan lebih banyak bantuan logistik dan mengevakuasi korban luka serta anak-anak yang mengalami trauma akibat konflik yang tidak adil.

"Kami akan menyiapkan semua rumah sakit, termasuk rumah sakit militer, untuk membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban perang yang tidak adil ini," lanjutnya.

Ia merujuk pada kerja sama Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA) untuk mengirim tenaga medis guna merawat warga Palestina yang terluka. 

Menurutnya, Indonesia mencari persahabatan dengan negara lain, namun hal itu tidak berarti menutup mata terhadap kolonialisme yang masih terjadi di berbagai belahan dunia.

Pemimpin untuk Seluruh Rakyat Indonesia




Sumber : Anadolu




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x