GAZA, KOMPAS.TV - Kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar menimbulkan berbagai reaksi di mata rakyat Palestina.
Meski banyak yang menganggapnya bukan pahlawan, karena menolak taktiknya yang brutal, tetapi rasa duka dan bangga tetap menyelimuti mereka.
Bagi mereka sosok Yahya Sinwar merupakan komandan militer yangh berani berjuang hingga akhir, yang rela mengorbankan dirinya.
Baca Juga: Sebelum Dilantik, Prabowo Sempat Bicara Empat Mata dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim
“Kematian Sinwar menyatu dengan pasukannya yang berjuang untuk melawan tentara Israel,” kata Abaad Moslah, 58 tahun, warga Palestina yang dipindahkan dari rumahnya di Beit Hanon kepada NBC News, Jumat (18/10/2024).
Moslah pun menambahkan bahwa Sinwar merupakan seprang ayah dan pemimpin yang melakukan semuanya demi Palestina.
“Semoga Tuhan memberikan pengampunan untuknya,” kata Moslah.
Sementara itu, yang lainnya mengaku tak terkejut atas akhir dari hidup sosok yang merupakan militant garis keras tersebut.
“Ini adalah jalan bagi setiap pejuang,” kata Ziad Maqdad, 65 tahun, seorang dokter di Gaza, yang menyebut pembunuhannya sebuah kehormatan besar untuk Yahya Sinwar.
Bahkan yang bukan pendukungnya menunjukkan rasa duka cita atas kematian Yahya Sinwar.
“Saya bukan salah satu pendukung Yahya Sinwar. Namun rakyat Palestina dan Gaza bersedih,” kata seseorang di Gaza, yang menolak memberikan namanya.
“Yahya Sinwar dapat disebut sebagai ikon pergerakan Hamas. Dan gerakan Hamas bisa dikatakan sebagai ikon perlawanan,” tambahnya.
Opini ini diyakini bakal mengejutkan dunia Barat, mengingat Israel, dan Amerika Serikat (AS), dan sekutunya menganggap Yahya Sinwar sebagai teroris berbahaya.
Bahkan ia dicerca secara luas sebelum serangan 7 Oktober ke selatan Israel yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang.
Yahya Sinwar dilaporkan tewas terbunuh karena serangan Israel ke Rafah, Gaza utara, Rabu (16/10/2024).
Baca Juga: Sesumbar Trump, Presiden China Xi Jinping Tak Berani Melawannya karena Menganggapnya Gila
Sinwar terbunuh setelah tentara Israel menyerang gedung setelah melihat tiga kombatan Hamas berada di dekatnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kematian Yahya Sinwar merupakan awal dari akhir perang di Gaza.
Tetapi pendukung Sinwar menefaskan perlawanan terhadap Israel akan dilipatgandakan.
Sumber : NBC News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.