Kompas TV internasional kompas dunia

Konflik Semenanjung Korea: Korut Kirim Balon Sampah, Drone Korsel Melintas di Pyongyang

Kompas.tv - 11 Oktober 2024, 22:05 WIB
konflik-semenanjung-korea-korut-kirim-balon-sampah-drone-korsel-melintas-di-pyongyang
BERKAS - Dalam foto yang disediakan oleh Markas Besar Pemadam Kebakaran Jeonbuk, balon dengan sampah yang diduga dikirim oleh Korea Utara, menggantung di kawat listrik saat tentara Korea Selatan berjaga di Muju, Korea Selatan, pada hari Rabu, 29 Mei 2024. Korea Utara meluncurkan lebih banyak balon berisi sampah ke arah Selatan setelah aksi serupa sebelumnya dalam seminggu, menurut militer Korea Selatan. Pyongyang menyebutnya sebagai balasan atas aktivis yang mengirimkan selebaran anti-Korea Utara melintasi perbatasan. (Sumber: Jeonbuk Fire Headguarters via AP, Berkas)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

Sementara itu, Korea Utara menuduh Korea Selatan mengirimkan drone ke ibu kota Pyongyang untuk menjatuhkan selebaran propaganda anti-Korea Utara. 

Tuduhan tersebut disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Korea Utara pada Jumat (11/10/2024) yang menyatakan bahwa drone dari Korea Selatan terdeteksi pada 3 Oktober, serta pada Rabu dan Kamis pekan ini.

Dilansir dari The Associated Press, Kementerian Luar Negeri Korea Utara menuduh Korea Selatan telah melanggar kedaulatan "suci" Korea Utara dan mengancam akan melakukan serangan tanpa peringatan jika insiden serupa kembali terjadi.

Namun, hingga kini, pemerintah dan militer Korea Selatan belum memberikan tanggapan resmi atas tuduhan tersebut.

Hubungan antara kedua negara di Semenanjung Korea itu telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir. 

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un semakin meningkatkan uji coba senjata serta ancaman militer, sementara Korea Selatan merespons dengan memperkuat latihan militer bersama dengan Amerika Serikat.

Pada Rabu (9/10/2024), Korea Utara mengumumkan rencananya untuk menutup perbatasan dengan Korea Selatan secara permanen. 

Selain itu, negara pimpinan Kim Jong-un berencana membangun struktur pertahanan di garis depan sebagai tanggapan atas apa yang mereka sebut sebagai "histeria konfrontasional" oleh pasukan Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Han Kang Menangi Nobel Sastra, Budaya Korea Semakin Diakui Dunia


 




Sumber : Yonhap News/Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x