Kompas TV internasional kompas dunia

Tel Aviv Terus Gempur Gaza dan Lebanon, Erdogan Murka: Israel Organisasi Teroris Zionis!

Kompas.tv - 9 Oktober 2024, 21:23 WIB
tel-aviv-terus-gempur-gaza-dan-lebanon-erdogan-murka-israel-organisasi-teroris-zionis
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Israel sebagai organisasi teroris Zionis karena terus melakukan serangan terhadap Gaza dan Lebanon, Rabu (9/10/2024). (Sumber: Anadolu)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Melihat situasi yang semakin memanas di Timur Tengah, Erdogan menyerukan pentingnya dialog dan rekonsiliasi antarnegara di wilayah tersebut. “Dengan kondisi seperti sekarang, kita harus lebih banyak berbicara, lebih banyak berdialog untuk mencapai rekonsiliasi,” ungkapnya.

Ia juga memuji ketabahan rakyat Palestina dalam menghadapi situasi yang sangat sulit ini. "Rakyat Palestina sedang berjuang bukan hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga membela kemanusiaan dan martabat seluruh umat muslim," tambah Erdogan.

Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan bahwa 45 warga Palestina kembali menjadi korban tewas dalam serangan terbaru Israel di Jalur Gaza, sehingga jumlah total korban jiwa sejak tahun lalu mencapai 42.010 orang.

Selain itu, lebih dari 97.720 orang dilaporkan terluka akibat serangan yang terus menerus.

“Dalam 24 jam terakhir, pasukan Israel telah membunuh 45 orang dan melukai 130 lainnya dalam tiga pembantaian keluarga,” kata pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza. Banyak korban lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan dan tim penyelamat kesulitan untuk mencapai mereka.

Meski Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel terus melakukan serangan brutal terhadap Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Blokade yang diterapkan oleh Israel telah membuat situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk, dengan kekurangan parah bahan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Hampir seluruh penduduk Gaza kini telah mengungsi.

Upaya mediasi untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan antara Israel dan Hamas yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar, sejauh ini belum membuahkan hasil. Penolakan Netanyahu untuk menghentikan serangan menjadi penghalang utama dalam upaya mediasi ini.

Israel juga menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional ICJ akibat tindakannya di Gaza, yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil.


 

 

 




Sumber : Anadolu




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x