Kompas TV internasional kompas dunia

Hamas Tembakkan Roket ke Israel saat Peringatan Serangan 7 Oktober

Kompas.tv - 7 Oktober 2024, 14:12 WIB
hamas-tembakkan-roket-ke-israel-saat-peringatan-serangan-7-oktober
Warga Palestina memeriksa puing-puing Masjid Yassin yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati, Gaza City, Jalur Gaza, Senin, 9 Oktober 2023. (Sumber: AP Photo/Adel Hana)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Edy A. Putra

 

JALUR GAZA, KOMPAS.TV - Sayap militer Hamas, Brigade Qassam, mengeklaim menembakkan roket-roket ke wilayah Israel pada Senin (7/10/2024), bertepatan dengan peringatan satu tahun serangan 7 Oktober.

The Associated Press melaporkan kelompok perlawanan Palestina itu melepaskan empat roket. Namun, serangan itu dilaporkan tidak mengganggu upacara peringatan yang sedang berlangsung.

Al Jazeera melaporkan, Brigade Qassam meluncurkan sejumlah roket Radium ke posisi-posisi militer Israel di Al-Awdah (dikenal sebagai Sufa oleh warga Israel), Holit dan Karem Abu Salem (dikenal sebagai Kerem Shalom oleh warga Israel).

Hamas juga mengatakan pihaknya menyerang pasukan Israel di berbagai bagian Gaza.

Militer Israel mengatakan tiga roket berhasil dicegat, sedangkan roket keempat jatuh di area terbuka. Hingga saat ini tidak ada laporan korban atau kerusakan akibat serangan ini.

Militer Israel mengeklaim meluncurkan gelombang artileri dan serangan udara sejak semalam dan hingga Senin untuk menggagalkan serangan hari ini.

Israel mengeklaim menargetkan pos peluncuran dan infrastruktur bawah tanah Hamas.

Baca Juga: 1 Tahun Agresi Israel dan Aksi Bela Palestina di Indonesia

Pertempuran pada hari peringatan itu memperlihatkan ketangguhan milisi Palestina dalam menghadapi serangan Israel ke Gaza yang telah menewaskan sekitar 42.000 orang. Menurut Al Jazeera, 16.000 lebih dari korban tewas itu adalah anak-anak.

Serangan itu juga telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan membuat sekitar 90 persen penduduknya mengungsi.

Pada 7 Oktober tahun lalu, milisi yang dipimpin Hamas melubangi pagar keamanan Israel dan menyerbu pangkalan militer dan komunitas pertanian di dekatnya dalam suatu serangan mendadak.

Israel mengeklaim serangan itu menewaskan sekitar 1.200 orang. Sebagian besar korban diklaim sebagai warga sipil. Sedangkan 250 orang ditawan dan dibawa ke Gaza, wilayah Palestina yang telah diduduki Israel secara ilegal sejak 1967 dan diblokade sejak 2007.

Menurut The Associated Press, sekitar 100 tawanan masih ditawan di Gaza, di mana sekitar 2,3 juta penduduk Palestina terjebak akibat blokade Israel sejak 2007. Sepertiga dari tawanan-tawanan itu diyakini telah tewas.

Hamas mengatakan tawanan-tawanan itu akan digunakan dalam kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel yang telah menahan ribuan warga Palestina, banyak di antara mereka yang ditahan tanpa dakwaan, bahkan sebelum serangan 7 Oktober terjadi.

Israel hingga kini terus membombardir Gaza. Di saat yang sama, Israel juga melancarkan serangan besar ke Lebanon sejak akhir bulan lalu dan mengeklaim menargetkan Hizbullah.

Israel juga mengancam akan menyerang Iran yang melakukan serangan balasan pada 1 Oktober lalu atas pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran pada Juli lalu, dan pembunuhan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, pada 27 September lalu. 

Baca Juga: Peringati 7 Oktober, Massa Pro-Palestina dan Pro-Israel Berunjuk Rasa di Seluruh Dunia

 

Sementara hari ini, ratusan orang berkumpul di lokasi festival musik Nova di Israel untuk mengenang para korban serangan 7 Oktober. Di tempat ini, hampir 400 orang dilaporkan ditembak mati dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.

Keluarga berkumpul di sekitar foto-foto orang yang mereka cintai, yang disusun dalam bentuk setengah lingkaran di sekitar panggung DJ.

Banyak yang menyalakan lilin dan menambahkan kenang-kenangan atau foto, sambil menangis dan berpelukan. Sementara helikopter militer berputar-putar di atas mereka dan ledakan terus-menerus bergema di seluruh area. 

"Kami tidak dapat memahami bagaimana setahun telah berlalu," kata Shimon Busika, yang putranya, Yarden, 25 tahun, tewas di festival tersebut. "

Busika mengatakan butuh waktu lama bagi mereka, mengumpulkan kesaksian dari para penyintas lainnya, untuk memahami apa yang terjadi di saat-saat terakhir Yarden.

Menurut dia, Yarden terbunuh sekitar pukul 9:20 di dekat kontainer kuning di festival tempat banyak orang lainnya terbunuh, dan mereka akan mengheningkan cipta selama dua menit untuk mengenang keluarga mereka.


 




Sumber : The Associated Press, Al Jazeera




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x