Departemen Luar Negeri AS juga telah menjelaskan bahwa evakuasi yang diselenggarakan langsung oleh pemerintah jarang terjadi, namun pemerintah AS telah menawarkan pinjaman darurat bagi warganya untuk keluar dari Lebanon.
Beberapa warga AS mengatakan kerabat mereka yang merupakan warga negara AS atau pemegang green card telah berjuang selama berhari-hari atau berminggu-minggu untuk mendapatkan tiket pesawat keluar dari Lebanon.
Mereka mengatakan, sangat sulit untuk berusaha keluar dari Lebanon. Mereka kesulitan melakukan penarikan uang dari bank, karena adanya batasan jumlah penarikan uang. Selain itu, listrik serta internet yang terputus-putus telah mempersulit keinginan mereka untuk meninggalkan Lebanon.
Rebecca Abou-Chedid, seorang pengacara yang berkantor di Washington, mengatakan ia membayar $5.000 (sekitar Rp 77,5 juta) untuk menempatkan seorang kerabat perempuan di kursi terakhir penerbangan keluar dari Beirut pada hari Sabtu.
“Ia sedang dalam perjalanan ke bandara ketika Israel memulai hari pertama pemboman intensifnya,” kata Abou-Chedid pada hari Kamis.
Jenna Shami, seorang warga negara Amerika keturunan Lebanon di Dearborn, Michigan, menggambarkan warga negara Amerika dan pemegang green card di keluarganya kesulitan menghubungi Kedutaan Besar AS.
Keluarganya juga mencoba selama berminggu-minggu untuk mendapatkan tiket penerbangan komersial. Mereka juga harus menghadapi kenaikan harga tiket dan pembatalan penerbangan yang tiba-tiba.
Kedutaan Besar AS menawarkan pinjaman untuk penerbangan carter, tetapi warga Amerika sendiri tidak dapat menemukan pesawat untuk disewa.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan pemerintah AS akan terus mengatur penerbangan selama situasi keamanan di Lebanon buruk dan ada permintaan dari warga.
Baca Juga: Konflik Israel-Lebanon, Kemenlu Telah Berhasil Evakuasi 25 WNI dari Lebanon
Miller mengatakan maskapai penerbangan nasional Lebanon, Middle East Airlines, juga telah menyediakan sekitar 1.400 kursi untuk warga Amerika selama seminggu terakhir. Menurutnya, beberapa ratus warga AS telah menggunakan fasilitas ini.
Miller tidak dapat berbicara mengenai biaya penerbangan maskapai tersebut, yang tidak diawasi oleh pemerintah AS. Tetapi mengatakan bahwa tarif maksimum yang akan dikenakan untuk penerbangan kontrak yang diselenggarakan oleh AS adalah $283 (Sekitar Rp 4,3 juta) per orang.
Lebih dari 6.000 warga negara Amerika telah menghubungi Kedutaan Besar AS di Beirut untuk mencari informasi tentang keberangkatan dari negara tersebut selama seminggu terakhir.
Namun menurut Miller, tidak semuanya mencari bantuan untuk pergi dari Lebanon. Miller mengatakan bahwa banyak di antara mereka yang memiliki kewarganegaraan ganda, AS dan Lebanon. Mereka mungkin memilih untuk tetap tinggal di sana.
Miller mengatakan Kedutaan siap menawarkan pinjaman sementara kepada warga Amerika yang memilih untuk tetap tinggal di Lebanon, tetapi ingin pindah ke daerah yang berpotensi lebih aman di negara tersebut. Kedutaan juga akan memberikan pinjaman darurat kepada warga Amerika yang ingin berangkat dengan penerbangan yang dikontrak AS.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.