Kompas TV internasional kompas dunia

Korea Selatan Pamerkan Rudal Hyunmoo-5, Peringatan Keras bagi Korea Utara

Kompas.tv - 2 Oktober 2024, 06:45 WIB
korea-selatan-pamerkan-rudal-hyunmoo-5-peringatan-keras-bagi-korea-utara
Rudal permukaan-ke-permukaan milik Korea Selatan, Hyunmoo, berbaris selama peringatan 76 tahun Hari Angkatan Bersenjata Korea di Seongnam, Korea Selatan, Selasa, 1 Oktober 2024. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

SEOUL, KOMPAS.TV - Korea Selatan memamerkan rudal balistik darat ke darat yang disebut yang terkuat yang dimilikinya, Hyunmoo-5, serta berbagai sistem persenjataan lainnya dalam perayaan Hari Angkatan Bersenjata, Selasa (1/10/2024). 

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memperingatkan, jika Korea Utara menggunakan senjata nuklir, rezim di Pyongyang akan runtuh.

Unjuk kekuatan persenjataan Korea Selatan ini terjadi tak lama setelah Korea Utara meningkatkan ketegangan regional dengan mengungkap fasilitas pengayaan uranium dan melakukan uji coba rudal. 

Korea Utara mengumumkan pengayaan uranium menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat pada November mendatang.

“Jika Korea Utara mencoba menggunakan senjata nuklir, mereka akan menghadapi respons militer yang tegas dan luar biasa dari aliansi Korea Selatan-Amerika Serikat,” tegas Yoon di hadapan ribuan pasukan di sebuah pangkalan militer dekat Seoul.

“Hari itu akan menjadi akhir dari rezim Korea Utara.”

Presiden Yoon menambahkan, Korea Utara harus menghapus anggapan bahwa senjata nuklir bisa melindungi mereka.

Baca Juga: Korea Utara Bakal Lakukan Uji Coba Nuklir Ketujuh setelah Pemilu AS

Rudal Cheongung Korea Selatan dibawa dalam parade Hari Angkatan Bersenjata ke-76 di Seoul, Korea Selatan, Selasa, 1 Oktober 2024. (Sumber: AP Photo)

Dalam upacara tersebut, sekitar 340 peralatan militer dan sistem senjata Korea Selatan dipamerkan, termasuk rudal balistik Hyunmoo-5. 

Pengamat militer menyebut rudal Hyunmoo-5 mampu membawa hulu ledak konvensional seberat 8 ton yang dapat menembus jauh ke dalam tanah dan menghancurkan bunker bawah tanah Korea Utara.

Ini adalah pertama kalinya Korea Selatan memamerkan rudal Hyunmoo-5 kepada publik.

Amerika Serikat juga turut serta dalam upacara pada Selasa, dengan menerbangkan bomber B-1B jarak jauh, menunjukkan komitmen keamanan terhadap sekutu Asia mereka. 

Selain itu, Korea Selatan memamerkan jet tempur canggihnya, memperkuat citra kekuatan militer negara tersebut.

Pasukan dan persenjataan Korea Selatan berparade di jalanan Ibu Kota Seoul. Parade ini bertujuan untuk meningkatkan moral militer sekaligus menunjukkan kapabilitas militer Korea Selatan dalam menghadapi potensi agresi Korea Utara.

Sejak menjabat pada 2022, Yoon, yang dikenal sebagai politikus konservatif, menempatkan aliansi militer yang lebih kuat dengan Amerika Serikat serta kerja sama trilateral antara Seoul, Washington, dan Tokyo sebagai inti dari kebijakan keamanannya untuk menghadapi program nuklir Korea Utara yang semakin maju.

Baca Juga: Presiden Korsel Ultimatum Kim Jong Un: Korut Akan Menghadapi Akhir Rezim Jika Gunakan Senjata Nuklir

Dalam beberapa tahun terakhir, Korea Utara sering melakukan uji coba rudal yang provokatif dan mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk pencegahan dalam konflik potensial dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Bulan lalu, kekhawatiran terkait program bom Korea Utara meningkat setelah negara tersebut mempublikasikan foto-foto fasilitas rahasia pengayaan uranium untuk senjata nuklir.

Ini adalah kali pertama Korea Utara mengungkap fasilitas pengayaan uranium sejak memperlihatkannya kepada para akademisi Amerika Serikat di kompleks nuklir utama Yongbyon pada 2010.

Pejabat Korea Selatan memperkirakan Korea Utara berkemungkinan akan terus meningkatkan ketegangan melalui uji coba senjata sebelum pemilu Amerika Serikat, guna mendapatkan pengaruh dalam diplomasi dengan pemerintahan baru di Washington.

Para ahli menduga Korea Utara berpikir pengembangan persenjataan nuklir yang lebih besar dapat membantu mereka mendapatkan konsesi lebih besar dari Amerika Serikat, seperti pelonggaran sanksi yang ekstensif.

Sementara Korea Selatan meluncurkan komando strategis yang dirancang untuk menghadapi program senjata nuklir Korea Utara.

Pejabat-pejabat Seoul mengatakan komando ini mengintegrasikan kapabilitas konvensional Korea Selatan dengan senjata nuklir Amerika Serikat.

Meskipun Korea Selatan tidak memiliki senjata nuklir sendiri, kerja sama dengan Amerika Serikat menjadi kunci dalam strategi pertahanan negara tersebut.


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x