Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Serukan Evakuasi Warga Lebanon, Pertemuan Publik Dibatasi dan Pantai Ditutup

Kompas.tv - 1 Oktober 2024, 19:16 WIB
israel-serukan-evakuasi-warga-lebanon-pertemuan-publik-dibatasi-dan-pantai-ditutup
Sebuah tank Israel bermanuver di Israel utara dekat perbatasan Israel-Lebanon, Senin, 30 September 2024. Pada Selasa, 1 Oktober 2024, Israel memperingati warga Lebanon di bagian selatan untuk melakukan evakuasi, selain itu pertemuan publik bagi mereka pun dibatasi. (Sumber: AP Photo).
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Deni Muliya

"Anda harus segera menuju utara Sungai Awali untuk menyelamatkan diri, dan segera tinggalkan rumah Anda," kata pernyataan yang diunggah oleh juru bicara militer Israel untuk wilayah Arab, Avichay Adraee, di media sosial X.

Peringatan tersebut berlaku untuk masyarakat di selatan Litani.

Wilayah perbatasan sebagian besar telah kosong selama setahun terakhir karena kedua belah pihak kerap saling tembak.

Namun, cakupan peringatan evakuasi menimbulkan pertanyaan tentang seberapa dalam rencana Israel untuk mengirim pasukannya ke Lebanon. 

Seorang reporter Associated Press melihat pasukan Israel beroperasi di dekat perbatasan dengan truk lapis baja, dengan helikopter berputar-putar di atas kepala.

Tetapi tidak dapat memastikan apakah pasukan darat telah menyeberang ke Lebanon.

Baca Juga: Israel Invasi Lebanon, Beirut: Periode Paling Berbahaya dalam Sejarah Kami

Baik tentara Lebanon maupun pasukan penjaga perdamaian PBB yang dikenal sebagai UNIFIL, yang berpatroli di Lebanon selatan, tidak mengonfirmasi bahwa pasukan Israel telah masuk.

Pihak UNIFIL mengatakan, operasi lintas batas seperti itu akan menjadi perkembangan yang berbahaya dan pelanggaran kedaulatan Lebanon.

Dalam pernyataan pertamanya sejak Israel mengumumkan dimulainya operasi darat, juru bicara Hizbullah, Mohammed Afif menepis klaim palsu tentang serangan Israel.

Ia mengatakan, Hizbullah siap untuk konfrontasi langsung dengan pasukan musuh yang berani atau mencoba memasuki Lebanon.




Sumber : The Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x