Sebagai anggota pendiri kelompok tersebut dan mantan wakil Nasrallah, Kassem akan menjabat sebagai pemimpin sementara hingga pemimpin baru dipilih. Hashem Safieddine, sepupu Nasrallah yang mengurus urusan politik Hizbullah, diperkirakan akan menjadi penggantinya.
Dalam sepekan terakhir, Hizbullah meningkatkan serangan roketnya, dengan meluncurkan ratusan serangan setiap harinya. Namun, sebagian besar roket ini berhasil dicegat atau jatuh di area terbuka, dan hanya menyebabkan beberapa luka-luka di pihak Israel. Sejak dua tentara Israel tewas di dekat perbatasan pada 19 September, belum ada korban tewas lainnya di pihak Israel.
Meski demikian, kemampuan Hizbullah tetap menjadi tanda tanya. Dua minggu lalu, serangan seperti yang terjadi di pusat Beirut pada Senin, yang berada di luar wilayah operasi utama Hizbullah dan dekat dengan pusat transportasi yang biasanya ramai dengan bus, taksi, dan van, akan dianggap sebagai eskalasi besar. Namun, aturan tak tertulis dalam konflik panjang ini tampaknya sudah tidak berlaku lagi.
Ada kemungkinan Hizbullah menahan serangan besar untuk menghemat sumber daya menghadapi invasi darat yang diancamkan Israel. Namun, disinyalir pula kelompok tersebut tengah berada dalam kekacauan setelah intelijen Israel diduga berhasil menembus lapisan tertinggi struktur kepemimpinannya.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, saat bertemu dengan pasukan Israel hari Senin, mengatakan Israel akan menggunakan seluruh kemampuan yang dimiliki, dengan mengisyaratkan kemungkinan operasi darat.
Baca Juga: Senator AS Akui Israel Gunakan Bom Buatan AS untuk Membunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah
"Kalian adalah bagian dari upaya ini," tambahnya.
Dalam sepekan terakhir, Israel secara rutin menargetkan pinggiran selatan Beirut, di mana Hizbullah memiliki basis yang kuat, termasuk serangan besar pada Jumat yang menewaskan Nasrallah. Namun, serangan di pusat kota seperti yang terjadi hari Senin jarang terjadi.
Serangan Senin pagi itu menewaskan tiga anggota Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (Popular Front for the Liberation of Palestine), sebuah faksi kiri kecil yang tidak terlibat secara signifikan dalam konflik bulan-bulan terakhir antara Israel dan Hizbullah di Lebanon. Meski Israel belum mengklaim serangan ini, banyak pihak menduga Israel yang melakukannya.
Juga pada Senin, Hamas mengumumkan bahwa komandan tertinggi mereka di Lebanon, Fatah Sharif, tewas bersama keluarganya dalam serangan udara di kamp pengungsi Al-Buss di kota pelabuhan Tyre, Lebanon selatan. Militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah menargetkan Sharif.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.