LAMPHUN, KOMPAS.TV - Lebih dari 100 buaya terpaksa dibunuh di penangkaran buaya di Thailand, setelah kandang hewan buas tersebut rusak karena angin topan.
Menurut peternak yang dikenal sebagai Crocodile X, ia terpaksa melakukan pembunuhan tersebut demi menghindarkan mereka kabur dari tempat penangkaran.
Natthapak Khumkad, 37 tahun, nama asli Crocodile X, menjalankan penangkatan buaya di Lamphun, Thailand utara.
Baca Juga: Tak Kunci Pintu saat Beri Makan, Penjaga Kebun Binatang Ini Tewas Diterkam Singa
Ia mengatakan tengah bergegas mencari rumah baru bagi Buaya Siam miliknya, ketika melihat tembok yang mengamankan kandang hewan-hewan berisiko runtuh.
Namun, tidak ada tempat yang cukup besar untuk menampung buaya-buaya tersebut, yang beberapa di antaranya memiliki panjang hingga 4 meter.
Demi menghentikan buaya-buaya itu kabur ke pemukiman setempat, Natthapak mengatakan harus membunuh 125 di antaranya pada Sabtu (22/9/2024).
“Saya harus membuat keputusan tersulit dalam hidup saya untuk membunuh mereka semua,” ujarnya dikutip dari CNN Internasional, Jumat (27/9/2024).
“Saya dan keluarga membahas bahwa jika tembok tersebut runtuh, maka kerusakan yang terjadi pada kehidupan masyarakat akan jauh lebih besar daripada yang dapat kami kendalikan. Ini akan melibatkan kehidupan masyarakat dan keselamatan publik,” tambah Natthapak.
Angin Topan Yagi menjadi badai paling keras yang melanda Asia tahun ini.
Sumber : CNN Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.