“Kalau Iran mau dilihat sebagai negara yang pantas sebagai pemimpin di kawasan, ya harus ambil resiko terlibat secara langsung. Tapi pasti ada dampak ekonomi, sosial, dan lain-lain,” kata Riza.
Sedangkan negara-negara Timur Tengah lainnya, menurut dia, akan mencoba meredam eskalasi yang muncul akibat serangan Israel ke Lebanon yang telah menewaskan sedikitnya 700 orang sejak Senin (23/9/2024) itu.
“Mesir, Yordania dan negara-negara Teluk akan berusaha mendamaikan situasi dengan diplomasi. Tapi untuk terlibat dalam perang, sepertinya akan dihindari. Karena negara-negara itu tidak suka dengan Iran,” ungkap Riza.
Pada Sabtu (28/9/2024), militer Israel mengumumkan tewasnya Hassan Nasrallah.
“Hassan Nasrallah mati,” kata juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Nadav Shoshani, lewat platform X.
Baca Juga: Sejarah Perseteruan Hizbullah dan Israel, Dimulai sejak Invasi Tel Aviv ke Lebanon 1982
Pihak Israel juga mengatakan, komandan front wilayah selatan Hizbullah, Ali Karki, dan sejumlah komandan lainnya tewas dalam serangan udara ke Dahiyeh, di wilayah selatan Kota Beirut, pada Jumat lalu.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, serangan itu meratakan enam bangunan apartemen.
Shoshani mengeklaim sebagian besar pemimpin senior Hizbullah telah tewas.
Hizbullah juga telah mengonfirmasi meninggalnya Nasrallah pada Sabtu.
Dilansir Al Jazeera, Hizbullah berjanji akan terus melawan Israel “untuk mendukung Gaza dan Palestina, dan membela Lebanon dan rakyatnya yang tabah dan terhormat.”
Sumber : Kompas TV, Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.