“Para pelajar ini juga telah memberikan surat pertanggungjawaban mutlak untuk tidak dievakuasi karena ada jaminan dari kampus,” ujarnya.
KBRI Beirut sendiri hanya bisa memberikan imbauan kepada WNI di Lebanon untuk menghindari daerah rawan konflik dan memantau berita terkini sebagai langkah mitigasi.
KBRI juga menyediakan tempat berlindung bagi WNI yang merasa kondisinya semakin tak aman.
“Warga yang merasa tidak aman, apabila diperlukan, KBRI menyediakan shelter. Silakan berlindung di shelter KBRI untuk sementara waktu sampai situasi membaik,” tutur Yosi.
“Kami menyediakan shelter bagi warga kita yang membutuhkan jika lokasi tempat tinggalnya tidak aman,” katanya.
Serangan Israel ke Lebanon terus bereskalasi meski seruan gencatan senjata Israel dan Hizbullah telah didengungkan oleh AS dan sekutunya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan telah menolak rencana gencatan senjata yang diajukan AS.
Baca Juga: Israel Bantai Warga Gaza dan Lebanon, AS Malah Janjikan Bantuan Senjata Senilai Rp134 Triliun
Bahkan ia menegaskan bakal melanjutkan serangan ke Lebanon dengan kekuatan penuh.
Serangan udara yang dilakukan Israel ke Lebanon sejak Senin (23/9/2024), dilaporkan telah membunuh lebih dari 600 orang.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengungkapkan pada Kamis (26/9/2024) sendiri, serangan Israel telah membunuh setidaknya 92 orang.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.