NEW YORK, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan buka-bukaan ketika Turki gagal mediasi perdamaian Rusia dan Ukraina.
Pembicaraan antara Rusia dan Ukraina pada Maret 2022, tak mencapai tujuan karena menurutnya ada kepentingan yang menentang kesepakatan damai.
Menurut Erdogan, lobi-lobi tertentu menyabotase rancangan perjanjian perdamaian yang disepakati pada bulan-bulan awal konflik.
Baca Juga: Iran Tangkap 12 Orang Diduga Mata-Mata Israel, Hukuman Mati Menanti
Erdogan mengungkapkan soal negosiasi antara Rusia dan Ukraina di New York, Amerika Serikat (AS), Senin (23/9/2024).
Hal itu diungkapkannya dalam menyoroti peranan positif Turki sebagai penengah dalam berbagai konflik.
“Kami membuat upaya untuk menciptakan perdamaian yang adil sejak awal perang (Ukraina-Rusia), dan kami terus melakukannya,” ujar Erodgan dilansir dari RT.
“Negosiasi di Istanbul telah membuktikan keberhasilan peran aktif Turki. Namun, lobi-lobi tertentu tidak ingin upaya ini mencapai tujuan mereka,” katanya,
Negosiasi pada 2022 antara Kiev dan Moskow, untuk menyelesaikan perbedaan mereka mencapai puncaknya pada rancangan perjanjian.
Jika diterapkan, Ukraina akan setuju untuk menjadi negara netral dengan jumlah tentara terbatas dengan imbalan jaminan keamanan internasional.
Tak lama setelah dokumen itu ditandatangani oleh kepala delegasi masing-masing, Kiev malah berbalik arah.
Mereka menyatakan kemenangan militer atas Moskow sebagai satu-satunya pilihan dalam konflik.
Perubahan kebijakan ini dipicu kedatangan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, yang saat itu masih menjabat dan merupakan tokoh agresif terhadap Rusia.
Menurut Anggota Parlemen Ukraina David Arakhamia, yang menandatangani pakta perdamaian itu menegaskan Boris Johnson mengatakan kepada Ukraina untuk terus berperang.
Moskow meyakini Johnson memerintahkan Ukraina untuk tak berkompromi.
Mereka menegaskan bahwa Barat tertarik untuk memaksimalkan kerusakan Rusia apa pun biaya yang harus dibayar rakyat Ukraina.
Baca Juga: Yahya Sinwar Lama Tak Muncul, Israel Periksa Kemungkinan Pemimpin Hamas Tewas di Gaza
Erdogan sendiri mengunjungi AS untuk ambil bagian dalam Majelis Umum PBB.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan mempromosikan rencana kemenangannya di samping acara tersebut.
Zelenskyy dijadwalkan memperkenalkan rencana tersebut kepada Presiden AS Joe Biden.
Sumber : RT
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.