Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia Pulangkan Puluhan Warga India yang Ditipu Ikut Perang di Ukraina, Masih Banyak yang Tertahan

Kompas.tv - 19 September 2024, 16:05 WIB
rusia-pulangkan-puluhan-warga-india-yang-ditipu-ikut-perang-di-ukraina-masih-banyak-yang-tertahan
Warga India yang jadi tentara Rusia dan berperang di Ukraina. (Sumber: BBC dipercional)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia dikabarkan telah memulangkan puluhan warga India, dari 91 orang yang ikut perang di Ukraina.

Meski begitu, banyak dari mereka yang belum bisa kembali dan tertahan dalam ketakutan.

Mereka diyakini telah ditipu oleh Rusia untuk bergabung bersama pasukan Vladimir Putin melawan Ukraina.

Baca Juga: Pemuda Lulusan Kampus Kakek Kim Jong-Un Hilang, Rumor Mengerikan Merebak di Korea Utara

Melansir BBC International, Rabu (18/9/2024), salah satu pesan dikirimkan oleh Urgen Tamang, salah satu eks tentara India di pasukan Rusia.

“Saya sangat panik. Saya tak yakin akan kembali dengan selamat atau di dalam kotak (peti mati, red). Tolong selamatkan saya,” kata Tamang.

Ia diketahui mengirimkan surat itu dari luar kota yang berada di selatan Ukraina, beberapa hari sebelum ia dipulangkan dari garis depan perang Rusia melawan Ukraina.

Tamang merupakan salah satu dari 91 warga India yang dipaksa dan ditipu untuk bergabung dengan pasukan Rusia pada perang di Ukraina.

Banyak dari mereka yang berasal dari negara miskin telah dibujuk oleh agen dijanjikan uang dan pekerjaan, dan berperan sebagai pembantu di militer Rusia.

Namun, mereka malah dikrim ke zona perang, dan banyak dari mereka ditempatkan di bagian Ukraina yang dikontrol Rusia.

Di sana mereka harus menavigasi ranjau darat, drone, rudal dan serangan sniper dengan hanya sedikit latihan militer.

Sembilan orang India telah tewas dalam perang antara Rusia dengan Ukraina.

Otoritas India juga mengatakan telah menangkap 19 orang karena perdagangan manusia.

Pada Juli lalu, Rusia menjanjikan akan membebaskan semua warga India yang berperang di militernya, setelah Perdana Menteri India Narendra Modi berkunjung ke Moskow, dan mengungkapkan masalah itu di depan Putin.

Kedua negara sendiri secara tradisional berbagi hubungan diplomatik yang hangat.

Sebanyak 45 orang telah dipulangkan sejak saat itu, beberapa sudah kembali ke rumah, sedangkan yang lainnya, seperti Tamang, masih tertahan.

“Saya tak percaya ada di sana (Ukraina, red),” kata Sunil Karwa, seorang ahli listrik dari Rajasthan, yang bergabung dengan tentara Rusia pada Februari.

Karwa ditempatkan di dekat Bakhmut, kota di Ukraina timur yang menjadi tempat pertempuran sengit.

Karwa sendiri berada di bandara Moskow menunggu pesawat yang akan menerbangkannya kembali ke India, saat berbicara dengan BBC.

Karwa menggambarkan kematian dan kehancuran di Ukraina, dan realita memukulnya dengan keras saat orang dari desa tetangganya tertembak di medan perang.

“Mereka mengirimnya kembali ke garis depan setelah 15 hari usai terluka, dan ia pingsan di pertempuran. Kini ia lumpuh,” katanya.

Tamang sendiri, yang bergabung dengan tentara Rusia pada Januari lalu mengatakan 13 dari 15 anggota non-Rusia dari unitnya telah tewas.

Baca Juga: Kisah Fatima, Gadis Cilik yang Ikut Jadi Korban Ledakan Pager Massal di Lebanon

Selain itu, ia kembali dikirim ke garis depan setidaknya dua kali usai menandatangani surat pemulangannya pada Agustus lalu. Ini makin menambah ketakutannya. 

Pada 15 September, ia sudah dalam perjalanan pulang ke Moskow, namun masih ragu apakah ia benar-benar akan dipulangkan ke rumahnya.


 




Sumber : BBC Internasional




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x