Kompas TV internasional kompas dunia

Kisah Fatima, Gadis Cilik yang Ikut Jadi Korban Ledakan Pager Massal di Lebanon

Kompas.tv - 19 September 2024, 10:56 WIB
kisah-fatima-gadis-cilik-yang-ikut-jadi-korban-ledakan-pager-massal-di-lebanon
Fatima Abdullah, 8 tahun, jadi salah satu korban yang tewas dalam ledakan massal pager atau penyeranta di Lebanon, Selasa (17/9/2024) sore. Pada Rabu (18/9/2024), Fatima dimakamkan dalam upacara pemakaman yang sedih di Desa Saraain El Faouqa di Lembah Bekaa, Lebanon. (Sumber: Anadolu)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Desy Afrianti

BEIRUT, KOMPAS.TV – Sore itu seharusnya jadi sore yang menyenangkan bagi Fatima Abdullah, gadis cilik 8 tahun warga Lebanon. Selasa sore (17/9/2024) itu, Fatima baru saja pulang dari hari pertamanya bersekolah. Ia lalu belajar di ruangan dapur rumah keluarganya di Desa Saraain El Faouqa di Lembah Bekaa, sekitar 80-an kilometer di timur ibu kota Beirut. Ayah dan kakak laki-lakinya tengah berada di luar rumah. 

Saat itulah, pager atau penyeranta milik ayahnya berbunyi. Bip bip. Ada pesan masuk.

Fatima bergegas bangkit dari duduknya, mengambil pager sang ayah, lalu beranjak melangkah keluar, hendak menyerahkannya pada sang ayah.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Saat itulah, pager sang ayah meledak dalam genggaman tangan mungilnya.

Bocah cilik itu langsung jatuh tersungkur, tak bangun-bangun lagi.

Baca Juga: 5 Fakta Ledakan Pager Massal di Lebanon: Serangan Disiapkan sejak Lama, Dipicu Kiriman Pesan

Bibi sang bocah, Fatima (48), menggambarkan saat-saat terakhir bocah cilik bernama sama dengan dirinya itu.

“Fatima baru saja pulang sekolah, hari itu hari pertamanya, dia tampak bahagia sekali, antusias belajar,” tutur sang bibi sambal menangis. “Fatima anak pintar dan disayangi semua orang.” 

Melansir Anadolu, Rabu (18/9), Fatima jadi satu dari 12 korban tewas saat ledakan massal pager melanda seantero Lebanon, Selasa (17/9). Masa depan dan mimpi-mimpinya terenggut dari tangannya, meledak bersama pager sang ayah. 

Fatima kini menjadi simbol dukacita Lebanon. Para pengguna media social membagikan nama dan fotonya, menjadikannya sebagai korban ledakan massal pager yang tak berdosa.

Baca Juga: Walkie-Talkie Meledak saat Pemakaman Korban Ledakan Pager di Lebanon, Sedikitnya 9 Orang Tewas

Pada Rabu (18/9), warga Desa Saraain El Faouqa mengantar kepergian Fatima dalam upacara pemakaman yang sedih.

Menteri Kesehatan Lebanon Firas Alabiad mengumumkan, Mohammad Bilal King yang berusia 11 tahun pula menjadi korban dalam ledakan massal pager itu.


Sebelumnya, organisasi politik sekaligus paramiliter Hizbullah mengumumkan bahwa Mohammad dan tiga personel Hizbullah, termasuk putra anggota dewan Ali Ammar, akan dimakamkan di kawasan Ghobeiry di Beirut selatan.

Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menuding Israel berada di balik ledakan ribuan pager. Mereka bertekad membalas dendam atas kematian sedikitnya 12 orang, termasuk dua orang anak, dan sekitar 2.800 orang yang terluka lainnya. 

Pada Rabu (18/9), gelombang ledakan kedua melanda, menyebabkan ledakan alat komunikasi di seantero Lebanon. Insiden ini menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai lebih dari 450 orang lainnya. 

Media Lebanon NNA melaporkan, alat komunikasi wireless walkie-talkie juga meledak di tangan para penggunanya di Kota Tyre di selatan Lebanon.

Dalam dua hari, insiden ledakan alat komunikasi itu telah menewaskan 26 orang dan melukai lebih dari 3.200 orang.

Gelombang ledakan kedua ini terjadi di tengah meningkatnya eskalasi di perbatasan antara Hizbullah dan Israel terkait serangan brutal Israel di Jalur Gaza Palestina yang telah menewaskan sekitar 41.300 orang. Kebanyakan korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. 

Baca Juga: Rusia Murka atas Serangan Pager yang Tewaskan Warga Sipil di Lebanon, Israel Masih Bungkam




Sumber : Anadolu




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x