Presiden Republik Ceko Petr Pavel saat membuka pertemuan itu, mendesak para pemimpin militer untuk bersikap "berani dan terbuka dalam menyampaikan penilaian dan rekomendasi mereka."
Menurutnya, langkah yang kurang tegas akan sulit dipahami oleh para politisi.
Para pemimpin militer NATO rutin merumuskan rencana dan rekomendasi yang kemudian dikirim kepada para menteri pertahanan untuk dibahas lebih lanjut di tingkat pemimpin negara aliansi.
AS mengizinkan Ukraina menggunakan senjata buatan AS dalam serangan lintas batas untuk melawan serangan Rusia. Namun, AS belum mengizinkan penggunaan rudal jarak jauh seperti ATACMS untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia.
Baca Juga: Putin Murka, Bakal Perangi NATO jika Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Jarak Jauh ke Dalam Rusia
AS berpendapat Ukraina sudah punya drone yang mampu melakukan serangan jarak jauh, dan penggunaan ATACMS harus bijaksana karena jumlahnya terbatas.
Ukraina terus meminta AS untuk mencabut pembatasan ini, terutama karena khawatir pasukan Rusia terus merangsek ke wilayahnya saat musim dingin tiba.
"Anda ingin melemahkan musuh yang menyerang Anda, bukan hanya melawan serangan mereka, tapi juga menyerang sumber serangan yang sering kali berasal dari Rusia," kata Bauer.
"Secara militer, ada alasan kuat untuk itu, untuk melemahkan musuh, memutus jalur logistik, bahan bakar, dan amunisi yang sampai ke garis depan. Itu yang ingin Anda hentikan, jika memungkinkan."
Jenderal Brown menambahkan, meskipun kebijakan AS soal senjata jarak jauh masih berlaku, AS tetap berupaya membuat Ukraina sukses dengan peralatan yang telah disediakan, baik dari AS maupun negara-negara anggota koalisi lainnya, serta senjata yang diproduksi sendiri oleh Ukraina.
Baca Juga: Tak Pedulikan Ancaman Putin, Biden Izinkan Ukraina Serang Rusia dengan Rudal Jarak Jauh?
"Mereka cukup efektif dalam membangun drone," kata Brown.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga menyampaikan pandangan serupa, bahwa satu sistem senjata tidak akan menentukan keberhasilan perang.
"Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan apakah Anda ingin menyediakan satu kemampuan atau yang lainnya," kata Austin.
Dia juga mencatat Ukraina telah mampu menyerang wilayah Rusia dengan sistem yang mereka produksi sendiri, termasuk drone.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.