Kompas TV internasional kompas dunia

Pangeran Harry Berulang Tahun ke-40 Hari Ini: Refleksi Hidup di Tengah Kontroversi

Kompas.tv - 15 September 2024, 12:35 WIB
pangeran-harry-berulang-tahun-ke-40-hari-ini-refleksi-hidup-di-tengah-kontroversi
Pangeran Harry dari Inggris menjulurkan lidahnya ke kamera di balkon Istana Buckingham di London, Inggris pada 11 Juni 1988, setelah Trooping of the Colour. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

 

LONDON, KOMPAS.TV – Pangeran Harry dari Inggris selalu tampil beda, dari sisi penampilan, pemikiran, pendapat, dan tindakan.

Sejak pertama kali muncul di depan publik dalam dekapan Putri Diana di luar rumah sakit di London pada tahun 1984, Harry sudah dikenal sebagai pangeran yang usil, bahkan pernah bercanda menjulurkan lidah, meledek ke arah fotografer.

Seiring waktu, Harry tumbuh menjadi remaja yang penuh kontroversi. Salah satu momen yang paling disorot adalah ketika ia mengenakan kostum Nazi pada sebuah pesta. 

Setelah menikah, Harry memutuskan untuk melepaskan kehidupannya sebagai bangsawan dan pindah ke selatan California bersama istrinya yang berasal dari Amerika Serikat.

Sepanjang hidupnya, Harry tampak terus memberontak terhadap status yang ia peroleh karena "kecelakaan" kelahiran, yaitu terlahir menjadi pangeran di sebuah monarki.

Sebagai putra kedua Raja Charles III, Harry memang dibesarkan sebagai seorang pangeran, tetapi ia tidak akan mewarisi takhta kecuali sesuatu terjadi pada kakaknya, Pangeran William.

Hari ini, Minggu, 15 September 2024, Harry berusia 40 tahun. Ia mencapai titik persimpangan dalam hidupnya, momen yang sering dianggap sebagai kesempatan untuk merenungkan masa lalu atau memikirkan apa yang masih bisa dicapai. 

Selama empat tahun terakhir, Harry lebih banyak fokus pada masa lalu, menghasilkan jutaan dolar dari penjualan memoarnya dan serial dokumenter di Netflix.

Namun, Sally Bedell Smith, penulis biografi tentang keluarga kerajaan, menilai daya tarik kebangsawanan yang mendukung citra Harry mungkin mulai memudar. 

"Dia berada di persimpangan jalan," ujar Smith kepada The Associated Press.

"Dan tampaknya dia sedang berjuang untuk menentukan arah hidupnya ke depan."

Baca Juga: Kisah Pangeran Harry, yang Memilih Melawan Institusi Kerajaan Inggris dan Keluarganya Sendiri

Pangeran Harry dari Inggris atau biasa dipanggil Kapten Wales di Angkatan Darat Inggris, mengenakan kacamata berlensa tunggal saat duduk di kursi depan kokpitnya di jalur penerbangan yang dikontrol Inggris di Camp Bastion di bagian selatan Afghanistan, 12 Desember 2012. (Sumber: AP Photo)

Awal yang Cerah, Akhir yang Suram dari Sisi Kebangsawanan

Enam tahun yang lalu, Harry dan istrinya adalah salah satu pasangan bangsawan paling populer, diharapkan dapat memperbarui citra monarki. 

Pernikahan mereka pada 19 Mei 2018 menyatukan cucu Ratu Elizabeth II dengan Meghan Markle, seorang aktris Amerika Serikat berkulit campuran yang dikenal lewat serial televisi "Suits."

George Clooney, Serena Williams, dan Elton John menghadiri pernikahan mereka di Kastil Windsor. Setelah itu, pasangan tersebut dikenal sebagai Duke dan Duchess of Sussex.

Namun, harapan itu cepat memudar setelah tuduhan bahwa media tabloid Inggris dan bahkan beberapa anggota istana memperlakukan Meghan secara tidak adil karena rasnya yang setengah kulit hitam.

Pada Januari 2020, mereka memutuskan untuk meninggalkan tugas kerajaan dan pindah ke Amerika Serikat, berharap bisa mandiri secara finansial.

Harry dan Meghan menandatangani kontrak dengan Netflix dan Spotify, dan menetap di Montecito, California.

Baca Juga: Pangeran Harry Akui Bunuh 25 Orang di Afghanistan, Taliban Menyebutnya Bukti Kekejaman Barat

Dalam memoarnya, "Spare," Harry membahas segala sesuatu mulai dari kesedihannya atas kematian Putri Diana hingga pertikaian dengan Pangeran William dan kegelisahannya hidup di bawah bayang-bayang kakaknya.

Salah satu tuduhan yang paling merusak adalah bagaimana Harry menggambarkan istri kedua ayahnya, Ratu Camilla, yang diduga membocorkan percakapan pribadi untuk memperbaiki citranya yang ternoda akibat perannya dalam perpecahan pernikahan Charles dengan Diana. 

Menurut Smith, tuduhan ini sangat keras sehingga tampaknya hampir tidak mungkin bagi Harry untuk kembali ke tugas publik. 

"Dia mengkritik keluarga kerajaan dengan cara yang sangat kuat dan merusak. Anda tidak bisa menghapus kata-kata itu," kata Smith.

"Dan Anda tidak bisa menghapus hal-hal seperti Meghan di serial Netflix yang menganggukkan kepala secara tidak hormat menurut aturan kerajaan. Itu adalah sikap yang merendahkan ratu."

Baca Juga: Pangeran Harry Tiba di London usai Raja Inggris Charles III Dikabarkan Idap Kanker, Bertemu Satu Jam

Pangeran Harry dari Inggris berpatroli di kota terpencil Garmisir pada 2 Januari 2008, dekat dengan FOB (pangkalan operasi terdepan) Delhi, tempat ia ditugaskan di provinsi Helmand, Afghanistan Selatan. (Sumber: AP Photo)

Harry, yang sepakat untuk tidak menggunakan gelar HRH, atau "Yang Mulia," setelah ia meninggalkan tugas kerajaan, kini berada di urutan kelima dalam garis pewaris takhta Inggris, di belakang William dan tiga anak kakaknya itu.

Meskipun ia dibesarkan di istana dan diperkirakan akan mewarisi jutaan pound pada ulang tahunnya yang ke-40 dari sebuah dana yang didirikan oleh nenek buyutnya, Deborah Heiser, seorang psikolog perkembangan berpendapat, dalam banyak hal, Harry sebenarnya tidak jauh berbeda dari orang biasa.

"Dia telah mengalami tampilan publik dari apa yang banyak orang alami," kata Heiser, yang menulis blog "The Right Side of 40" untuk Psychology Today

"Maksud saya, kebanyakan orang bukan pangeran, tetapi mereka menghadapi berbagai masalah dalam keluarga mereka. Dia tidak sendirian. Itulah sebabnya dia sangat bisa diterima."

Babak Baru Pangeran Harry

Namun, perjalanan hidup Harry bukan hanya soal drama dalam Keluarga Windsor. Dia memiliki pengalaman selama 10 tahun di militer Inggris, termasuk dua kali bertugas di Afghanistan, dan mendirikan Invictus Games pada tahun 2014, sebuah kompetisi bagi veteran yang terluka dan sakit.

Harry juga terus memperjuangkan kesehatan mental dan keamanan internet, serta aktif mengajukan gugatan terhadap tabloid Inggris yang ia tuduh telah memata-matai kehidupan pribadinya. 

Kesaksiannya di pengadilan menjadi momen bersejarah karena ia adalah bangsawan senior pertama dalam lebih dari satu abad, yang tampil di pengadilan.

Baca Juga: Pangeran Harry Akui Senang Lihat Kate Middleton Mulai Kembali Tampil ke Publik

Pangeran Harry dari Inggris berpose dengan anak-anak dari sekolah dasar Mophane, di Gaborone, Botswana, Selasa, 15 Juni 2010. (Sumber: AP Photo)

 

Akankah Charles Bertemu Cucu-cucunya?

Prospek rekonsiliasi masih belum jelas, meskipun Harry bergegas pulang untuk melihat ayahnya yang didiagnosis kanker.

Dalam pertanda perdamaian yang mungkin terjadi, edisi paperback dari "Spare" yang dijadwalkan terbit pada Oktober mendatang, tidak menambah informasi baru. 

Namun, yang jelas saat ini, Harry lebih fokus pada keluarganya di California. Dia mengatakan kepada BBC tentang pentingnya kedua anaknya, Archie dan Lilibet.

“Menjadi seorang ayah adalah salah satu kebahagiaan terbesar dalam hidup, dan itu membuat saya lebih bersemangat dan lebih berkomitmen untuk membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik,” kata Harry dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh juru bicara.


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x