Kompas TV internasional kompas dunia

Pemimpin Hamas Puji Hizbullah dan Chile atas Dukungan Melawan Israel dalam Perang Gaza

Kompas.tv - 14 September 2024, 15:17 WIB
pemimpin-hamas-puji-hizbullah-dan-chile-atas-dukungan-melawan-israel-dalam-perang-gaza
Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, dalam sebuah acara di Gaza City, Jalur Gaza, Senin, 24 Mei 2021. (Sumber: AP Photo/John Minchillo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

Sebuah laporan dari Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) memperingatkan bahwa ekonomi di Tepi Barat juga mengalami penurunan yang "cepat dan mengkhawatirkan." 

Laporan ini menyalahkan perluasan permukiman Israel, perampasan tanah, pembongkaran bangunan Palestina, serta kekerasan oleh pemukim yang memperburuk prospek ekonomi di wilayah tersebut.

Dukungan Internasional untuk Palestina di ICJ

Sementara itu, Hamas menyambut baik langkah Chile yang bergabung dengan gugatan genosida yang diajukan oleh Afrika Selatan terhadap Israel di Pengadilan Internasional (ICJ) atas perang Gaza. 

Dalam pernyataannya, Hamas menyebut pengumuman dari Chile ini mencerminkan "pendirian kemanusiaan, pengadopsian nilai-nilai manusia, dan penolakan terhadap pelanggaran terang-terangan hukum internasional."

Hamas juga memuji Presiden Chile, Gabriel Boric, atas dukungannya terhadap hak-hak rakyat Palestina dan perjuangan mereka untuk kebebasan serta menentukan nasib sendiri. 

Baca Juga: Gara-Gara Agresi Israel, Perekonomian Palestina Jatuh dan Butuh Miliaran Dolar untuk Dibangun

Gedung Mahkamah Internasional ICJ hari Jumat, 26/1/2024. (Sumber: International Court of Justice ICJ)

Hamas mendesak negara-negara lain untuk bergabung dalam kasus genosida tersebut dan "meningkatkan semua bentuk tekanan" terhadap Israel agar menghentikan perang di Gaza.

Pada hari Jumat, Chile secara resmi mengajukan deklarasi intervensi dalam kasus genosida yang diajukan Afrika Selatan. 

Langkah ini diambil berdasarkan Pasal 63 dari Statuta ICJ, yang memberikan hak kepada negara pihak konvensi untuk ikut campur dalam kasus yang sedang dipertimbangkan secara yuridis.

Perang ini terus berlangsung, meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata segera. 

Hingga kini, lebih dari 41.100 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas, dengan lebih dari 95.100 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x